BeritaQ.com, Surabaya ~ Viralnya candaan dari YouTubers Cak Suro dan Eko Londo terkait wacana Pilkada ditunda. Menjadi hiburan para pecinta seni budaya tanah air. Kali ini awak media BeritaQ.com investigasi akan munculnya ide Pilkada ditunda. Cak Suro dan Eko Londo dijumpai di Pasar Ikan Jalan Gunungsari Surabaya. Minggu (01/11/20)
“Saya salut dengan kepemimpinan ibu Tri Rismaharini. Dengan pembangunan yang pesat dan peduli masyarakat kecil, maka dari itu kami menciptakan guyon Suroboyoan. Dengan mengangkat icon dari Suroboyo yang sebenarnya,” terang Cak Suro didampingi Eko Londo.
Lanjut Cak Suro, Surabaya dari dulu menjadi barometer, salah satu contoh ketika kita ketemu wong Jakarta dan wong Medan ketika tahu kalau arek Suroboyo mereka ngomong bahasa Suroboyo.
“Hai arek-arek kabare yok opo yang, kedua nenek moyang kita itu meninggalkan banyak kenangan salah satunya koyok lagu, kita ini punya 5 lagu khas ada rek ayo rek, jembatan merah, Semanggi Suroboyo, Tanjung Perak, Kalimas dan sebagainya,” tuturnya.
Menurut Cak Suro, seperti bahasa “jamput”, kalau agak tinggi “jangkrik” terus “jancok” terus mbokne… Kalau wes mbokne mesti tukaran (bertengkar.red). Sekarangkan Surabaya begitu berubah yang saya rasakan, saya pengen terima kasih saya kepada Surabaya. Masyarakat seharusnya juga berterima kasihlah pada Surabaya, terutama kepada Bu Risma.
“Saya sedih kalau ada banyak yang nyerang soal politik. Lihatlah, bagaimana perjuangan Bu Risma sampai saat ini untuk para penghujat, kalian apa berani menutup Dolly,” jelasnya.
Cak Suro mengungkapkan, seperti yang dilakukan Ibu Risma untuk perubahan yang lebih baik. Ini menjadi legend Walikota pertama dan Walikota yang bisa merubah Surabaya menjadi Millenial.
“Bu Risma disebut Legend, karena beliau wanita yang tidak kalah dengan pemimpin laki-laki. Dia benar-benar pemimpin yang memikirkan semuanya dan respon langsung begitu tapi itu bagi saya tidak jelek karena kalau marah tanpa sebab berati bukan seorang pemimpin untuk rakyat dan tidak memperbaiki,” tandasnya.
Masih dengan Cak Suro, Bu Risma memang orangnya baik juga spontanitas dan orangnya bener-bener jiwa raganya full untuk memperbaiki Surabaya terutama fasilitas keindahan.
“Harapan saya tentunya dengan adanya kepemimpinan baru maka akan berubah kebijakan baru di Indonesia untuk Repelita 5 tahun. Siapapun nanti pemimpinnya, kita harapkan lebih memperhatikan SDM kemanusiaannya berkelanjutan,” imbuhnya.
Cak Eko menambahkan supaya kota Surabaya menjadi Kota nomer 1 seperti mendapatkan medali luar negeri Amsterdam.
“Bu Risma itu boleh dibilang Walikota wanita teladan yang sebelumnya belum pernah ada,” tutupnya. (NHC)