Sintang,BeritaQ.com-Festival Kabupaten Lestari Ketiga tahun 2020 dengan Kabupaten Sintang selaku Bendahara Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) sebagai tuan rumah, resmi dibuka pada Senin, 2 November 2020 di Pendopo Bupati Sintang.
Pembukaan dihadiri secara virtual oleh Gubernur Kalimantan Barat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat A.L. Leysandri
Pj Bupati Sintang Florentinus Anum menyampaikan kegiatan ini, merupakan sebuah kebanggaan bagi Sintang dapat menjadi tuan rumah festival kabupaten lestari ke-3 tahun 2020. “Festival Kabupaten Lestari merupakan acara perayaan bersama serta ajang promosi bagi kabupaten anggota LTKL serta mitra pembangunan atas perkembangan atau kemajuan dalam mengimplementasi visi kabupaten lestari.
Festival juga menjadi sarana untuk membuka dan mempererat komunikasi serta gotong royong antar sesama anggota dan mitra LTKL, serta pihak lain yang terlibat dalam mencapai pembangunan berkelanjutan,”terang Florentinus Anum.
“Semoga festival kabupaten Lestari dapat membuka wawasan serta menjadi jalan bagi masyarakat Sintang agar bergotong royong berkomitmen mencapai visi “Sintang Lestari”.
Selain itu diharapkan kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk mempromosikan kabupaten sintang melalui pelestarian lingkungan maupun budaya, sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten sintang” tambah Florentinus Anum
“Kabupaten Sintang memiliki luas wilayah 21.635 km² dan berpenduduk heterogen dan memiliki budaya yang beraneka ragam. mayoritas suku yang ada di Kabupaten Sintang yaitu suku Dayak dan Melayu selain itu, juga terdapat suku Tionghoa, Jawa, dan lain sebagainya yang semuanya terjalin dengan baik di Sintang ini. Kabupaten Sintang memiliki potensi pariwisata salah satunya adalah bukit Kelam yang merupakan salah satu batu monolit terbesar di dunia. Walaupun perekonomian terus ditingkatkan, kabupaten Sintang telah berkomitmen menyeimbangkan dengan penjagaan alam melalui komitmen sintang lestari” tegas Florentinus Anum
Florentinus Anum berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan aman walaupun harus dilaksanakan secara sederhana karena pandemi Covid-19.”Semoga kegiatan ini dapat memberikan kesan yang baik dan membekas bagi peserta yang mengikutinya” harap Florentinus Anum.
Kabupaten Sintang juga memastikan semangat ekonomi lestari dapat dirasakan langsung oleh UMKM dan pegiat usaha lestari di daerahnya dengan memastikan seluruh pengadaan barang dan jasa untuk FKL2020 berasal dari Sintang.
Peserta diundang untuk mendapatkan pengalaman langsung bersama para pegiat usaha melalui rangkaian virtual tour yang mengunjungi Pabrik Tengkawang dan Ensaid Panjang.
Sementara Ketua Umum Lingkar Temu Kabupaten Lestari yang juga Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin yang menyampaikan sambutan secara virtual menyampaikan apresiasi kepada Kabupaten Sintang yang sudah bekerja keras menyiapkan pelaksanaan Festival Kabupaten Lestari.
“Kami acung jempol pada Sintang atas konsep acara yang inovatif dan inklusif di gelaran FKL 2020. Perwakilan pemerintah, mitra pembangunan, masyarakat sipil, swasta, pegiat seni sampai usaha lestari semua dilibatkan dalam rangkaian acara.
Dengan konsep menarik dan interaktif seperti ini, tidak heran apabila FKL 2020 akan mampu menarik perhatian khalayak umum,“ ujar Dodi Reza Alex Noerdin
Festival Kabupaten Lestari melalui daring memiliki dua sesi utama yaitu; Sesi Webinar dalam bentuk panel diskusi dan sesi Temu Inovasi Lestari yang terbagi ke dalam lima grup diskusi tematik pada 3 November 2020 melalui kanal Zoom dan Youtube di kanal akun Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).
Sesi Webinar ini bertema Gotong Royong Bangun Ekonomi Lestari yang dipandu pemantik diskusi Nyoto Suwignyo selaku Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Turut hadir dalam acara diskusi ini, antara lain; Anang Noegroho Setyo Moeljono, Kementerian PPN/Bappenas Republik Indonesia; Dian Lestari*, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI; Florentinus Anum, Pjs. Bupati Kabupaten Sintang; Putra Agung, Rainforest Alliance Indonesia; dan Arifadi Budiarjo, Royal Lestari Utama. Ibu Diah Suradiredja selaku Dewan Pengawas LTKL juga akan hadir untuk menyimpulkan di akhir sesi diskusi.
Kemudian, pada sesi Temu Inovasi Lestari ada 5 sesi diskusi yang bisa dipilih dan diikuti oleh para peserta acara dengan judul Usaha Mikro Kecil dan Menengah Lestari, Produk Lokal Berbasis Alam, Sistem Perencanaan dan Penganggaran Daerah, Riset dan Teknologi, Sistem Pelaporan dan Pemantauan. Pada kesempatan ini, Sintang juga meluncurkan Profil Jurisdiksi yang merangkum inovasi dan kemajuan Sintang dan dikembangkan secara kolaboratif bersama dengan Forum Komunikasi Masyarakat Sipil Sintang (FKMS), CIFOR dan Earth Innovation Institute yang difasilitasi oleh sekretariat LTKL.
Merayakan kemegahan budaya Sintang, sesi ‘Irama Lestari’ menghadirkan kolaborasi antara musisi berbakat tanah air, Andien Aisyah dan Baby Borneo, musisi muda Sintang yang piawai memainkan alat musik Sape khas Dayak. Karya kaum muda Sintang yang dipersiapkan dalam rangkaian acara menuju FKL2020 bersama mitra Kelas Pagi Jakarta dan Generasi Melek Politik juga diluncurkan melalui Pameran Virtual Photo Essay Sintang Lestari dan Video Sintang Tampung Suara yang menyampaikan perspektif dan komitmen kaum muda Sintang.
Sebuah kisah inspiratif mengenai Sintang, “Legenda Bukit Kelam” karya ilustrator Tania Tresya dan penulis Satrio Wicaksono juga diluncurkan di tanggal 3 November 2020 (HMS)