SULSEL, BeritaQ.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) ke Toraja Utara dalam kunjungan kerja (kunker) pertama kalinya setelah di lantik sebagai Mentan RI ddi Pemerintahan Joko Widodo, Sabtu 28 November 2020 dengan menumpangi helikopter dan mendarat dilapangan Kodim 1414 Toraja Utara (Torut) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Syahrul Yasin Limpo langsung meninjau Pasar Hewan Ternak di Bolu, Kelurahan Tallunglipu, Kecamatan Rantepao Kabupaten Toraja Utara (Torut), Provinsi Sulawesi Selatan. Di pasar hewan Bolu, Mentan memantau langsung padatnya aktivitas jual beli beragam hewan ternak, seperti Kerbau dan Babi.
“Saya melihat pasar ini sangat efektif untuk dikembangkan karena disini banyak upacara upacara adat. Dan upacara adat itu pasti menggunakan Kerbau, menggunakan Babi dengan jumlah yang besar,” ucap Mentan SYL.
Menurut SYL, pasar Bolu bisa dikembangkan lebih modern dengan konsep pasar lokal yang terintegrasi dengan pembibitan dan budidaya. Langkah ini perlu dilakukan agar hewan yang ada benar-benar menghasilkan hewan pedaging berkualitas.
Mengenai hal ini, Mentan berjanji akan memulai pengembangan tersebut pada tahun 2021 mendatang.
“Insya Allah tahun 2021 kita akan mengintervensi proses budidaya hewan supaya menjadi hewan pedaging. Mudah-mudahan Pilkada disini aman, damai, sejuk supaya kita bisa bekerjasama dengan para pimpinan daerah,” tandasnya.
Mentan mengatakan, Pasar Bolu di Kelurahan Tallunglipu merupakan pasar besar karena semua aktivitas jual belinya tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Toraja Utara saja, melainkan juga banyak warga dari berbagai penjuru Sulawesi Selatan yang datang menjual dan membeli hewan.
“Pasar ini bukan hanya milik orang Toraja Utara saja, karena ternyata dari berbagai kabupaten di seluruh Sulawesi Selatan juga menjual kesini. Terutama pada saat hari sabtu seperti sekarang ini. Oleh karena itu saya akan coba memberi perhatian khusus,” harapnya.
Disisi lain, SYL menyebut perputaran uang di pasar Bolu ini sangatlah besar. Hal ini terlihat dari bandrolan harga kerbau yang dijual mencapai Rp 150 juta. Lebih dari itu ada juga harga kerbau mahal yang harganya mencapai Rp 200 juta.
“Bahkan tadi ada kerbau belang yang harganya diatas 200 juta. Kerbau-kerbau ini biasanya digunakan untuk kepentingan pesta. Ini potensi ternak yang luar biasa. Kenapa? kita harus ingat untuk masalah daging itu masih impor. Karena itu, ini tugas kita agar rakyat bisa melakukan budidaya dan produksi untuk menghasilkan daging kerbau dan babi berkualitas,” tukas Menteri Pertanian.
Sekadar diketahui, setelah selesai kunker di padar hewan, SYL menuju Toraja Misiliana Hotel untuk bertemu para kader-kader Partai NasDem. Pertemuan dengan para Kader NasDem, SYL memberi semanfat, motivasi kepada kader dan simpatisan yang sementara berjuang untuk memenangkan RINDU di Pilkada Toraja Utara pada 9 Desember 2020.(yus/ms)