Melawi,BeritaQ.com
Jembatan Melawi 2 berdiri megah di atas Sungai Melawi yang menghubungkan kecamatan Pinoh Utara dan kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar) ini.
Bupati Melawi H Dadi Sunarya UY didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Melawi Paulus bersama para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD ) Melawi beserta Sonten, Camat Pinoh Utara dan Sutarman Kades Kp Paal, Kades Kompas Raya baru- baru ini tinjau proses pembangunan jembatan Melawi 2.
Kunjungan tersebut, guna melihat langsung kemajuan pembangunan jembatan ini bersumber dari dana APBD Melawi 2021 dengan Anggaran Rp 16 Milyar.
Bupati Melawi H Dadi Sunarya Usfa Yursa memastikan penyelesaian pembangunan jembatan yang sempat mangkrak belasan tahun itu, dipastikan selesai di masa jabatannya bersama Wakil Bupati, Drs. Kluisen.
“Belasan tahun sudah masyarakat menunggu Jembatan penghubung Nanga Pinoh dan Pinoh Utara selesai dibangun. Jembatan yang membentang di atas Sungai Melawi bahkan telah melalui empat periode bupati, mulai dari era mending Suman Kurik hingga kini dimasa Dadi-Kluisen.
Jembatan ini tak lama lagi selesai dikerjakan. Persentasenya sudah diatas 90 persen. Sisa dua bentang yang belum dicor. Namun, dari kejauhan, setidaknya telah terlihat empat bentang jembatan rangka baja itu telah menyatu.
“Jembatan ini sudah direncanakan sejak bupati pertama almarhum Suman Kurik, kemudian dilanjutkan Firman Muntaco, kemudian bapak Panji dan finishing di masa Dadi Kluisen,” ujarnya.
Jembatan ini, lanjut Dadi menjadi urat nadi penghubung utama antara kecamatan Nanga Pinoh dan Pinoh Utara. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Pinoh Utara ditargetkan meningkat seiring berfungsinya jembatan Melawi 2.
“Bahkan Serawai dan Ambalau Kabupaten Sintang nanti juga akan mudah menuju ke kabupaten Melawi,” paparnya.
Jembatan Melawi 2, kata Dadi juga akan menjadi ikon baru. Jembatan ini merupakan wujud impian masyarakat Melawi sejak kabupaten ini berdiri pada 2003 silam. Dadi berharap dengan jembatan ini juga menjadi pembuka keterisoliran wilayah Pinoh Utara selama ini,”ucapnya.
Bupati juga mengakui, adanya keterlambatan dalam penyelesaian jembatan Melawi 2. “Mengingat kontrak pembangunan jembatan mestinya berakhir pada 2021 lalu. Namun, sesuai dengan aturan yang dikeluarkan Kemenkeu, proyek yang tak selesai pada tahun lalu masih diijinkan untuk dilanjutkan,”kita sama-sama mengetahui dan melihat langsung Kabupaten Melawi dan empat kabupaten lainnya tahun lalu dilanda banjir,”ungkapnya