Tanah Karo BeritaQ.com – Festival Bunga dan buah telah usai namun banyak mendapat kritikan khususnya dari petani bunga dan buah dan masyarakat.
Seperti yang di utarakan Ronald Abdi Negara Sitepu,SH salah seorang aktivis pemerhati Karo Mengatakan Masyarakat dengan adanya Festival Bunga dan Buah yang diselenggarakan pada tanggal 1-3 Juli 2022 sangat antusias,namun apakah makna dari Pesta Bunga dan Buah tersebut sangat berarti di Masyarakat Karo?
Jelas jawabannya “TIDAK”. Pesta tersebut terkesan seperti dipaksakan atau dapat diartikan adanya keuntungan bagi pihak tertentu.
Pada dasarnya makna dari Pesta Bunga dan buah merupakan sebuah syukuran atas keberhasilan hasil panen seperti Bunga dan Buah, namun dalam pesta tersebut tidak terlihat keberhasilan tersebut. Mungkin pedagang Bunga tidak merasakan hal ini, dikarenakan banyak BUNGA PLASTIK yang digunakan pada festival ini, atau apakah sudah ada jenis tanaman BUNGA PLASTIK di Kabupaten Karo?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jelas ini merupakan bukan sebuah pesta,”jelasnya.
Lanjutnya Sama juga halnya dengan Buah, Penyelenggara tidak ada menyediakan Buah-buahan secara gratis (walaupun yang sekedar mencicipi) untuk dinikmati pengunjung. Pesta tersebut bukan berarti sbuah syukuran, namun dugaan menjadi sbuah pencairan keuntungan dalam pengadaan STAN serta pedagang yg lain.
Lebih elok apabila Pemerintah membeli langsung beberapa hasil panen dari Petani baik itu berupa Bunga tapi Bukan Bunga Plastik, buah buahan (sperti Jeruk, buah Naga, buah salak, buah kurma dan lainnya) serta beberapa jenis sayuran guna dipamerkan serta dicicipi oleh pengunjung dalam Pesta Buah dan Bunga guna peningkatan Ekomoni Masyarakat Kabupaten Karo. Dengan Pesta Bunga dan Buah tahun ini, jelas bahwa kurangnya peningkatan Ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Karo terutama dalam pembeli BUNGA PLASTIK yang digunakan dalam pesta tersebut.
Pesta Bunga dan buah mungkin menggunakan anggaran Kabupaten Karo yang menghabiskan anggaran sekitar 600 jt untuk sbuah acara serta menurut informasi dari pemberitaan bahwa Kepala Dinas terkait mengatakan acara tersebut telah diserahkan seluruhnya kepada EO (Event Organizer). Dimana tugas EO tersebut guna mengatur sluruh rangkaian acara dan juga artis yang akan menghibur dalam acara. Anggaran 600 jt, apakah tdk diberlakukan Tender dalam hal pengambilan Event Organizer? Mudah mudahan saja tidak ada aturan yang mengharuskan untuk dilakukan Tender.
Pesta Bunga dan Buah jelas menghabiskan anggaran yang cukup besar, dan anggaran itu ada yang telah ditampung dalam APBD Karo serta ada juga anggaran yang tidak tertampung dalam APBD Karo. Seperti Kontingen dari Kecamatan. Apakah Camat rela mengeluarkan dana Pribadi guna memberangkat Kontingen serta menghias mobil dengan Bunga dan Buah serta Bunga Plastik yang mungkin menghabiskan Anggaran sekitar Puluhan Juta? Kalau camat mengeluarkan dana pribadi, sangat bangga dengan Camat yang sudah dermawan guna menyukseskan Pesta.
Namun hal ini sdh sngat jarang ditemukan, karena sulit ditemukan orang yang rela mengeluarkan dana besar tanpa ada imbalan. Dalam hal ini patut diduga akan terjadi Korupsi guna pengembalian dana.
Sudah sewajarnya DPRD Karo melakukan tugasnya sebagai Pengawasan terkait yang dikatakan Pesta Bunga dan buah dan sewajarnya juga DPRD Karo untuk memanggil pemangku jabatan guna mempertanggungjawabkan acara beserta anggarannya.
Ah sudahlah, pesta bunga dan buah itu tidak mendapatkan makna yang mendalam kepada masyarakat karo. Pesta Bunga dan Buah tersebut seharusnya merupakan sebuah syukuran atas hasil panen terutama dalam Bunga dan Buah, bukan hasil dari bunga pelastik kesal Ronald Sitepu mengakhiri.




























