MELAWI,BeritaQ.com
Ketua Pemuda Katolik Komcab Melawi Patirnus, S.Pd menyayangkan munculnya postingan buku pendidikan Kewarganegaraan kelas 7 SMP di Media Sosial. Tepatnya dihalaman 79 yang memuat tentang penjelasan singkat agama Kristen dan Katolik
Patirnus menyayangkan buku seperti ini lolos terbit dan menjadi bahan bacaan siswa kelas 7 SMP.
“Saya curiga ada yang salah dalam proses penulisan hingga penerbitan buku ini, sehingga penjelasan ihwal Trinitas menjadi bias dalam buku ini”, kata Patirnus dalam keterangannya, Selasa (26/07)
Menurutnya, penjelasan soal Trinitas yang salah dalam buku ini akan menimbulkan bias pemahaman, khususnya bagi siswa Katolik yang mempelajari hal yang sama dalam mata pelajaran lain.
“Coba bayangkan, seorang siswa Katolik membaca konsep Trinitas yang salah dalam buku ini, lalu ia membaca konsep Trinitas yang lain dalam Mata Pelajaran Agama Katolik, ini akan menimbulkan bias pemahaman yang fatal, karena konsep Trinitas itu fundamental dalam iman Katolik”, jelas Edu.
Ia meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memberikan respon dan tindakan tegas terkait kebermasalahan dalam buku ini. Kemendikbud harus menarik buku ini dari peredaran dan membuat surat edaran agar tidak menjadikan buku ini sebagai referensi pelajaran PPKN se-Indonesia. Kepekaan Menteri terhadap persoalan sangatlah diperlukan sebagai manifestasi komitmen beliau yang selama ini menyuarakan keberagaman sebagai kekuatan bangsa.
Patirnus menyarankan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menarik dan merevisi buku ini secara proses dan substansi. Buku ini perlu direvisi dan substansi yang terkait agama lain harus dirumuskan oleh penulisan yang memiliki latar agama yang relevan.
Selain itu pasca terbit, buku ini harus dikoreksi BPIP, FKUB, dan lain-lain. Proses penciptaan produk pengetahuan yang ideal itu harus deliberatif. Tujuannya jelas, mensinkronkan pemahaman soal diversitas agama sehingga bahan ajar yang keluar dari Kemendikbud ini valid dan reliabel.