BeritaQ, Sulawesi Selatan – Sebanyak 7 penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) PNS mengikuti Pelatihan Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pelatihan ini menjadi salah satu upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi PPL guna menciptakan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Pelatihan dilaksanakan selama mulai 20 Juli hingga 10 Agustus 2021, di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batang Kaluku. Materi pelatihan disampaikan secara klasikal dan dilanjutkan praktik kompetensi.
Hal tersebut disampaikan Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Lutra Made Sudana pada media ini, Sabtu (13/8/2022) menegaskan bahwa, PPL merupakan garda terdepan yang langsung terjun dan membutuhkan petani.
“Petani tanpa penyuluh tetap menjadi petani, sedangkan penyuluh tidak bisa bekerja tanpa petani,” sebut Made.
Pelaksanaan pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme fungsional Penyuluh Pertanian agar mampu melaksanakan perannya secara optimal dalam bidang pembinaan SDM.
Seperti yang dikemukakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Saya ingin ke depannya kemampuan PPL di atas rata-rata. Ini penting agar kita bisa menjangkau tantangan baru, termasuk tantangan agroklimat yang ada,” ujar Made meniru ungkaoan Menteri Pertanian.
Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Luwu Utara ini menambahkan bahwa, keberhasilan peningkatan produktivitas tak lepas dari hasil kinerja dari PPL. Penyuluh adalah agen yang diharapkan bisa meningkatkan produktivitas petani,” ucapnya.
Pelatihan Dasar Fungsional ini diikuti PPL dari Luwu Utara ini 4 PPL berhasil masuk lima besar peserta terbaik yakni, Muhammad Ichsan Putrayana terbaik pertama, Kharlina peserta terbaik ketiga, Helma Denystha peserta terbaik keempat. Dan peserta terbaik Kedua berasal dari Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Selatan yakni, St Hikmah Alfiani.
Sedang narasumber dan fasilitator pelatihan berasal dari Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Penyuluhan Pertanian, Dinas Tanaman dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan serta BBPP Batangkaluku dan Praktisi.
Selama pelatihan peserta mendapatkan materi kelompok dasar, kelompok inti, dan kelompok penunjang, serta diperkaya dengan praktek kompetensi.
Untuk kelulusan peserta diukur dari penilaian sikap dan perilaku (disiplin, kerjasama, prakasa, motivasi, dan kepemimpinan) dengan bobot 30%, dan 70% diukur dari hasil ujian tulis, praktik kompetensi, dan penugasan.
Sekadar diketahui bahwa, Diklat Dasar fungsional Penyuluh Pertanian Lapangan adalah angkatan kedua yang diikuti 7 Penyuluh dari Lutra dan empat yang kategori terbaik.