DNID.CO.ID-GOWA. Komite Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI) menggelar dialog publik dengan mengusung tema Peran Pemuda Dalam Mewujudkan Pemilu 2024 yang Aman, Damai Tanpa Hoax dan Issu Sara, pada Selasa/26/12/23, siang tadi.
Dialog yang dilaksanakan di salah satu warkop yang berapa di kabupaten Gowa tersebut menghadirkan dua narasumber yang berlatar belakang akademisi dan aktivis pemuda untuk membahas pentingnya mewujudkan iklim politik yang aman damai dalam menyambut pemilu 2024 mendatang.
Asmin Syarif selaku akademisi sekaligus menjadi salah satu narasumber dalam dialog tersebut mengatakan bahwa pemilu yang damai adalah fondasi demokrasi yang sehat. Menurutnya, ini adalah momen dimana rakyat memilih pemimpin mereka dan menentukan arah bangsa dan negara kita 5 tahun kedepan.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun ia juga menambahkan keterangan terkait adanya potensi yang dapat mencemari kedamaian pesta demokrasi 2024 mendatang karena masih maraknya berita hoax, politik identitas serta politik uang yang berseliweran di tengah masyarakat hari ini.
“Pemilu adalah fondasi demokrasi yang baik. Makanya penting untuk kita berperan aktif dalam mewujudkan iklim politik aman damai pada kontestasi pemilu 2024 mendatang. Potensi potensi yang dapat mencemari terciptanya iklim politik yang aman damai haruslah kita selesaikan bersama, seperti misalnya lebih bijak dalam menerima informasi, menghindari politik identitas yang dapat memecah belah serta menolah politik uang yang hanya menguntungkan kepentingan individu atau kelompok tertentu”, ungkapnya Asmin saat ditemui oleh awak media.

Sementara itu narasumber kedua yakni Alfi Sahar, mengungkapkan bahwa sudah menjadi tanggung jawab generasi muda untuk terlibat aktif dalam upaya mewujudkan kontestasi politik nasional yang bermartabat. Menurutnya, pemuda adalah kelompok strategis untuk bisa menjadi garda terdepan dalam mendukung kesuksesan keberlangsungan pemilu 2024 mendatang.
Alfi juga menambahkan jika generasi muda haruslah mulai meningkatkan kesadarannya untuk mengambil peran signifikan dalam proses politik nasional, baik itu dalam hal menggunakan hak suaranya maupun menjadi pemantau pemilu dan mengawal dengan baik prosesi demokrasi di bangsa ini.
“Pemilu serentak 2024 kali ini sebenarnya bukan hanya menjadi tugas bagi lembaga penyelenggara pemilu dan atau pemerintah saja, tapi juga menjadi tanggung jawab wajib untuk seluruh rakyat Indonesia khususnya generasi muda yang kita ketahui bersama merupakan generasi yang identik dengan kapasitas intelektual yang mempuni, nalar kritis yang matang serta konsepsi gagasan yang luas. Sehingga dengan begitu generasi muda seharusnya tidak hanya sekedar menjadi penonton dalam kontestasi politik ini, melainkan mereka seyogyanya mampu memberikan peran yang signifikan dan menebar energi positif yang dibutuhkan agar seluruh hasil dari serangkaian prosesi pesta politik nasional ini melahirkan pemimpin-pemimpin yang amanah, jujur, berkompeten dan tentunya akan bermuara pada terciptanya komposisi pemerintahan yang baik (good government)”, pungkasnya.
Adapun konklusi yang disampaikan dalam dialog tersebut adalah bahwa pemilu aman damai 2024 mendatang hanya dapat tercapai apabila seluruh element masyarakat bekerjasama dan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesadaran penuh akan pentingnya mematuhi etika politik sehat yang bebas dari hoax, Poltik identitas, Issu Sarah dan politik transaksional yang menyesatkan dan merusak tatanan demokrasi bangsa. Tutup.
Penulis : I 'Tisham Fajri
Editor : Redaksi
Sumber Berita : KAMRI GOWA (Komite Aktivis Mahasiswa Republik Indonesia)