Oleh : Baharuddin Solongi
Hari ini, Minggu 10 November 2024, Pukul 14.30 WITA siang nanti, kita akan menyaksikan Debat Publik Kedua, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan 2024, yang diselenggarakan KPU SulseL, di Hotel Claro Ballroom Phinisi Makassar.
Debat Publik Kedua ini disiarkan langsung oleh Media Elektronik Televisi TV One, di pandu oleh Moderator Putri Viola.

Tema yang akan diperdebatkan adalah “Ekonomi, Infrastruktur, dan Tata Kelola Sumber Daya Alam”. Tantangan pembangunan ekonomi, infrastruktur, dan tata kelola sumber daya alam di Sulawesi Selatan yang cukup kompleks dan memerlukan perhatian khusus. Beberapa tantangan utama di masing-masing sektor, adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Tantangan Pembangunan Ekonomi Ketimpangan Ekonomi Wilayah: Pembangunan ekonomi di Sulawesi Selatan masih terpusat di daerah perkotaan seperti Makassar, sementara wilayah pedesaan dan pesisir, terutama di bagian timur dan selatan, masih tertinggal.
a. Ketergantungan pada Sektor Primer:
Sebagian besar ekonomi masih bergantung pada sektor primer, seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan. Diversifikasi ekonomi masih terbatas, sehingga rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global.
b. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM):
Keterbatasan SDM berkualitas menjadi hambatan dalam mengembangkan industri bernilai tambah, inovasi, dan wirausaha di daerah. Pendidikan dan pelatihan keterampilan perlu ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
2. Tantangan Pembangunan Infrastruktur
a. Aksesibilitas dan Konektivitas Antar Daerah: Beberapa wilayah di Sulawesi Selatan masih sulit dijangkau akibat infrastruktur jalan yang belum memadai, terutama di daerah pegunungan dan pulau-pulau kecil. Hal ini berdampak pada lambatnya distribusi barang dan jasa.
b. Ketergantungan pada Sumber Energi Terbatas: Sulawesi Selatan masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan listrik dan energi, terutama di daerah terpencil. Penyediaan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga air dan tenaga surya, perlu ditingkatkan.
c. Pemeliharaan Infrastruktur:
Infrastruktur yang telah dibangun sering kali tidak terawat dengan baik, sehingga mengurangi usia pakai dan efisiensi pelayanan. Diperlukan perbaikan pada sistem pemeliharaan rutin infrastruktur.
3. Tantangan Tata Kelola Sumber Daya Alam
a. Eksploitasi Berlebihan Sumber Daya
Alam: Industri seperti tambang, perkebunan kelapa sawit, dan perikanan sering kali dieksploitasi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Praktik ini mengancam keberlanjutan ekosistem alam Sulawesi Selatan.
b.Konflik Lahan dan Pemanfaatan Hutan: Konflik antara masyarakat adat, pemerintah, dan perusahaan terkait hak kepemilikan lahan masih terjadi. Tata kelola lahan dan hutan perlu disempurnakan agar tercapai keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian.
c.Krisis Lingkungan dan Bencana Alam:
Degradasi lingkungan, erosi pantai, dan deforestasi menyebabkan wilayah ini rentan terhadap bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Perlindungan dan konservasi lingkungan menjadi kunci penting untuk mengurangi risiko tersebut.
d.Langkah-Langkah Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif meliputi:
• Meningkatkan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan ekonomi inklusif.
• Melakukan investasi dalam infrastruktur dasar yang berkelanjutan dan memperluas jaringan transportasi serta akses energi.
• Mengembangkan kebijakan tata kelola sumber daya alam yang berfokus pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pendekatan tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan secara keseluruhan.
Penulis : Lahir di Wotu – Luwu Timur pada tanggal 12 November 1965 dengan Pendidikan Sarjana Ilmu Pemerintahan dan Magister Ilmu Administrasi Pembangunan di FISIP dan PPS Universitas Hasanuddin Makassar. Berprofesi sebagai Konsultan, Dosen, Assor Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Aktifis LSM/NGO.Di LSM/NGO, menjabat sebagal Ketua Dewan Etik Konsil LSM Indonesia Periode 2013-2016.
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan