Berita Harian, DNID.co.id , Makassar – Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa (HIPMA) Gowa Komisariat UIN Alauddin Makassar, Riswandi, menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas terungkapnya dugaan kasus produksi dan peredaran uang palsu yang melibatkan oknum pegawai dan dosen UIN Alauddin Makassar.
Menurutnya, terungkapnya kasus tersebut tak hanya mencoreng nama baik UIN Alauddin Makassar dan citra pendidikan tinggi. Lebih dari itu juga telah mencoreng nama baik Kabupaten Gowa, sebab uang palsu diproduksi di Kampus II UIN Alauddin Makassar yang terletak di daerah Kabupaten Gowa.
“Kami menyesalkan tindakan yang sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur kami. Kami tidak ingin nama baik daerah kita tercoreng oleh tindakan keji yang dilakukan oleh para oknum,” ujarnya.
Riswandi mengatakan bahwa kasus tersebut jelas meresahkan masyarakat, terlebih masyarakat Kabupaten Gowa yang dikenal dengan kekuatan adat dan budaya yang sangat dijunjung tinggi.
Lebih lanjut, mahasiswa Fakultas Sains & Teknologi tersebut berharap kejadian ini tidak terulang lagi dikemudian hari.
“Kita semua harus menjaga agar kejadian serupa tidak terulang dan memastikan bahwa lingkungan pendidikan di Kabupaten Gowa tetap menjadi tempat yang aman, penuh nilai moral, dan jauh dari segala bentuk praktik kriminal,” harapnya.
Sebagai penutup, Riswandi berharap kepada pihak kepolisian agar dapat menangani kasus peredaran uang palsu sesuai dengan hukum yang berlaku, transparan, agar dapat memberikan efek jera.
“Kami percaya, melalui penegakan hukum yang serius, kita dapat bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Gowa,”tutupnya.
Penulis : Renaldy Pratama
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan
Sumber Berita : Redaksi