Makassar, DNID.co.id- Di balik kemeriahan perayaan Idulfitri, terdapat ibadah salat Id yang menjadi inti dari ritual keagamaan ini. Salat Id dilaksanakan dengan dua rakaat, tanpa azan, tanpa iqamat, tanpa bacaan ash-salatul jamiāah (Ų§ŁŲµŁŲ§Ų© Ų§ŁŲ¬Ų§Ł Ų¹Ų©), dan tanpa disertai salat sunat, baik sebelum maupun sesudahnya.
Keunikan tata cara salat Id ini bersumber dari sunnah Rasulullah SAW yang termaktub dalam beberapa hadis shahih. Salah satunya diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, yang mengisahkan,
Ų¹ŁŁŁ Ų§ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŁŲ§Ų³Ł Ų£ŁŁŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų®ŁŲ±ŁŲ¬Ł ŁŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŲ¶ŁŲŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŲ±Ł ŁŁŲµŁŁŁŁŁ Ų±ŁŁŁŲ¹ŁŲŖŁŁŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŲµŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŲ§Ł ŲØŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁŲ§
āDiriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah SAW pada hari Idul Adlha atau Idul Fitri keluar, lalu salat dua rakaat, dan tidak mengerjakan salat apapun sebelum maupun sesudahnya.ā (HR. tujuh ahli hadis, dengan lafal al-Bukhari).
Hadis ini menegaskan bahwa salat Id adalah ibadah yang berdiri sendiri, tidak diapit oleh salat sunat sebagaimana salat Jumat atau salat wajib lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, Jabir bin Abdillah juga menyaksikan langsung praktik Rasulullah SAW dalam salat Id.
Ų¹ŁŁŁ Ų¬ŁŲ§ŲØŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁ Ų“ŁŁŁŲÆŁŲŖŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŲ§ŁŲ©Ł Ł
ŁŲ¹Ł Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŲÆŁ ŁŁŲØŁŲÆŁŲ£Ł ŲØŁŲ§ŁŲµŁŁŁŲ§ŁŲ©Ł ŁŁŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŲ·ŁŲØŁŲ©Ł ŲØŁŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų£ŁŲ°ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŲ§Ł Ų„ŁŁŁŲ§Ł
ŁŲ©Ł
āDiriwayatkan dari Jabir, ia berkata: Aku menyaksikan salat bersama Rasulullah SAW pada suatu hari raya, beliau mulai dengan salat sebelum khutbah tanpa azan dan iqamat.ā (HR. an-Nasaāi).
Dalam riwayat ini, terlihat bahwa Rasulullah SAW memulai salat Id tanpa panggilan azan atau iqamat, yang biasanya menjadi penanda salat wajib. Hal ini menunjukkan bahwa salat Id memiliki karakteristik tersendiri, yang membedakannya dari ibadah salat lainnya.
Dengan merujuk pada hadis-hadis tersebut, umat Islam diajak untuk menjaga kemurnian tradisi ini sebagaimana yang diajarkan Nabi SAW. Dalam dua rakaat yang sederhana itu, tersimpan makna tentang ketaatan, syukur, dan kebersamaan. Mari kita hayati salat Id bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi sebagai cerminan keimanan yang hidup dan relevan sepanjang masa.
Penulis : 02 MR
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel




























