Oleh: Sri Wahyuningsih (Mahasiswa Program Studi Doktoral FKM Universitas Hasanuddin)
Makassar, DNID.co.id- Konflik internal terkait pengisian Beban Kerja Dosen (BKD) menjadi pengalaman yang cukup umum bagi dosen baru, meskipun seringkali kurang mendapat perhatian serius dari pihak institusi. Meskipun secara permukaan pengisian BKD tampak sebagai tugas administratif rutin, bagi dosen baru proses ini dapat menimbulkan tekanan psikologis, kebingungan dalam struktur kerja, hingga konflik internal. Mereka menghadapi tuntutan kinerja yang tinggi sejak awal karier, sementara akses terhadap informasi, pelatihan, dan kesempatan untuk memenuhi standar BKD masih sangat terbatas.
Konflik ini terjadi ketika dosen baru merasa berada di antara dua tekanan yang bertolak belakang: kewajiban memenuhi standar BKD yang sudah ditetapkan, namun di saat yang sama mereka masih berproses beradaptasi dengan lingkungan kerja, sistem akademik, serta budaya institusional yang baru bagi mereka.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan beban mengajar yang belum mencukupi, keterbatasan dalam mengikuti kegiatan penelitian dan pengabdian, serta minimnya pendampingan dari dosen senior, banyak dosen baru kesulitan memenuhi target yang ada. Situasi ini seringkali menimbulkan stres, rasa kecewa, dan bahkan niat untuk meninggalkan dunia akademik.
Menurut saya, penyelesaian konflik internal tersebut harus diawali dengan perubahan pendekatan institusional terhadap dosen baru. Perlu ada kebijakan khusus, seperti masa transisi yang memberikan kesempatan penyesuaian, pelatihan intensif, serta program mentoring yang sistematis dan berkelanjutan.
Selain itu, penilaian BKD bagi dosen baru sebaiknya lebih menekankan pada proses belajar dan partisipasi aktif, bukan hanya pada pencapaian kuantitatif. Jika kondisi ini dibiarkan, institusi tidak hanya berisiko kehilangan potensi dosen muda yang berharga, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang kurang kondusif bagi perkembangan akademik jangka panjang.
Editor : Admin
Sumber Berita : Sri Wahyuningsih (Mahasiswa Program Studi Doktoral FKM Universitas Hasanuddin)