Bone, DNID.co.ud – Ambruknya jembatan gantung di Desa Tanah Tengnga, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, akibat banjir Sabtu lalu (5/7/2025), menyebabkan lumpuhnya aktivitas warga, terutama di Kampung Liang Asue.
Jembatan yang menjadi satu-satunya akses utama itu kini terputus total, memaksa warga untuk menempuh jalur alternatif sejauh 20 kilometer melalui Desa Panyili.
“Sekarang kami sangat kesusahan, terutama anak-anak yang sekolah. Mereka harus memutar sangat jauh dan itu menambah kekhawatiran kami sebagai orang tua,” ungkap Daeng Palallo kepada DNID.co.id Rabu (09/07/2025).
Menurut Daeng Palallo, warga Kampung Liang Asue, yang terdiri dari sekitar 50 rumah. Selama ini jembatan gantung tersebut adalah satu-satunya jalur tercepat dan termudah yang digunakan warga untuk beraktivitas, mulai dari ke sekolah, ke sawah, hingga ke pusat desa. Kini semua harus menempuh rute jauh dan sulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menyampaikan harapan besar kepada pemerintah, khususnya tim BPBD Pusat yang hadir langsung bersama Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, saat meninjau lokasi.
“Kami mohon ada juga tindakan langsung dari BPBD Pusat, selain bantuan sembako, matras, dan alat kebersihan. Yang paling kami butuhkan sekarang adalah perbaikan jembatan. Itu yang utama bagi kami,” tegas Daeng Palallo.
Wakil Bupati Bone, Andi Akmal Pasluddin, yang meninjau lokasi menyatakan komitmennya untuk segera melakukan perbaikan infrastruktur, sebagai tindak lanjut dari instruksi Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman.
“Ini adalah urat nadi masyarakat. Kami akan segera menindaklanjuti perbaikannya. Saat ini kami juga mendata jembatan lain yang rusak akibat banjir dan akan mengajukan bantuan ke pusat melalui BNPB,” kata Wabup Akmal.
Warga berharap pemerintah bergerak cepat, sebab kerusakan jembatan ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada akses pendidikan dan keselamatan warga, terutama anak-anak.
Penulis : Ricky
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel





























