BONE, DNID.co.id – Senin (28/07/2025) Sejarah baru dunia otomotif tercipta di Kabupaten Bone. Ajang balap bertajuk “Kapolres Cup Drag Night” sukses digelar di lintasan Jalan Jenderal Sudirman, Watampone, dan menjadi pionir balap malam hari (night race) pertama di Sulawesi Selatan.
Kegiatan spektakuler ini berlangsung selama dua hari dua malam, tepatnya pada tanggal 26–27 Juli 2025, menyulap pusat kota Bone menjadi magnet baru bagi pecinta balap dari berbagai penjuru daerah.
Digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, event ini bukan sekadar kompetisi biasa. Didukung penuh oleh Pemkab Bone, IMI, DMS Otomotif Club, serta komunitas dan sponsor lokal, ajang ini membuktikan bahwa Bone siap menjadi tuan rumah gelaran otomotif berskala besar.

Yang mengejutkan, jumlah peserta membludak hingga mencapai hampir 1000 starter, jauh melampaui target awal yang hanya 400. Gemerlap lampu malam, deru mesin, dan atmosfer penuh euforia menyulap jalan utama Bone menjadi arena adu gengsi para pembalap dari berbagai daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun di balik kemeriahan, terselip tanda tanya besar. Ketua IMI Kabupaten Bone, Lilo Ak, tidak terlihat hadir dalam pembukaan acara. Dugaan menguat bahwa yang bersangkutan tidak dilibatkan dalam rapat panitia atau penentuan lintasan.
Saat dikonfirmasi soal keterlibatannya dalam persiapan ajang ini, hingga berita ini diturunkan Lilo Ak belum memberikan tanggapan.
Ajang ini menampilkan konsep night race yang autentik, dengan nuansa balap di bawah cahaya lampu sorot. Penonton disuguhkan duel seru antar motor dan mobil di lintasan gelap nan gemerlap, membangkitkan semangat dan adrenalin pecinta otomotif.
Kapolres Bone, AKBP Sugeng Setio Budhi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk menyalurkan hobi, tetapi juga sebagai upaya menekan angka balapan liar yang meresahkan.
“Banyak anak muda di Bone yang punya bakat dan minat besar dalam balap. Sayangnya, selama ini mereka menggunakan jalan raya sebagai lintasan liar. Dengan adanya event ini, kami sediakan wadah yang legal, aman, dan terarah,” ujar AKBP Sugeng.
Lebih dari itu, keselamatan menjadi perhatian utama panitia. Seluruh peserta diwajibkan mengenakan perlengkapan lengkap, mulai dari helm full face, jaket pelindung, sarung tangan, hingga sepatu balap khusus.
“Kami ingin membentuk kesadaran bahwa keselamatan adalah prioritas utama, baik saat balapan maupun dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Ajang ini menyediakan uang tunai Rp10 juta untuk masing-masing Juara Umum motor dan mobil, membuatnya bukan sekadar arena adu kecepatan, tapi juga ajang perburuan prestasi.
Di kategori roda dua, kelas-kelas bergengsi seperti Sport 2T 155cc, Bebek TU 200cc, hingga Matic 250cc dipenuhi pembalap lokal dan regional. Kelas Bracket Time (8-10 detik) pun turut menjadi favorit karena menuntut konsistensi tinggi.
Untuk roda empat, atmosfer persaingan tak kalah panas. Kelas Modified Stock, Diesel, hingga Bracket Time BOSOWASI (Bone-Soppeng-Wajo-Sinjai) jadi sorotan. Deretan mobil di Street Diesel dan OMR Brio/Jazz menggelegar memecah malam, menandakan bahwa Indonesia Timur bukan pelengkap peta otomotif nasional.
H. Ridwan Rahman, perwakilan dari IMI Provinsi Sulsel, menyebut event ini sebagai role model otomotif regional yang patut dipertahankan.
“Kalau Bone bisa konsisten, ini bisa jadi pusat otomotif Sulawesi Selatan. Kami dorong event ini jadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pemerintah daerah yang turut mendukung secara maksimal.
“Peran Bupati dan jajaran sangat luar biasa. Kami dari IMI Sulsel mengapresiasi penuh langkah progresif ini,” tambah Ridwan.
Kapolres Bone memastikan bahwa melihat antusiasme peserta dan penonton, ajang ini akan kembali digelar.
“Jika masyarakat mendukung, kami siap buat event ini lebih meriah dan spektakuler tahun depan,” tutup AKBP Sugeng.
Penulis : Ricky
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel