Makassar, DNID.co.id- Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kota Makassar, bersama Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Makassar, menggelar pelatihan penjamah makanan bagi relawan yang terlibat dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 13 November 2025, bertempat di SPPG Yayasan Kamu Hebat Indonesia, Makassar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keamanan pangan di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Makassar.

Pelatihan ini diikuti oleh 47 relawan di setiap SPPG. Mereka adalah para penanggung jawab langsung yang terlibat dalam proses penyediaan, pengolahan, hingga distribusi makanan bergizi gratis untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua PPJI Makassar, Munatsir ST, menegaskan pelatihan ini bersifat wajib bagi seluruh relawan yang terlibat di program MBG.
“Pelatihan penjamah ini wajib diikuti oleh seluruh relawan yang terlibat di seluruh proses kegiatan MBG. Ini menyangkut keamanan dan keselamatan penerima manfaat,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, PPJI Makassar bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar mendorong peningkatan standar agar lebih banyak SPPG memenuhi kriteria kelayakan.
Kegiatan ini juga turut dihadiri Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Wilayah Sulsel, Handayani Syaukani. KPPG yang berada di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) ini menjadi salah satu mitra strategis dalam memastikan pemenuhan gizi masyarakat berjalan sesuai kebijakan dan standar nasional.
Pengelola MBG Kota Makassar, Mario David, dalam kesempatan itu secara khusus meminta PPJI Makassar membantu yayasan dan pengelola SPPG yang berada di bawah koordinasinya untuk memperkuat kapasitas penjamah makanan melalui pelatihan berkelanjutan.
PELATIHAN LANGSUNG DI Dapur MBG / SPPG
Pelatihan penjamah makanan hari ini digelar langsung di dapur pengelola MBG. Dapur tersebut adalah SPPG milik Yayasan YKHI (Yayasan Kamu Hebat Indonesia) yang menjadi salah satu sentra produksi makanan bergizi gratis di Kota Makassar.
Dengan pelatihan yang berlangsung langsung di dapur, para relawan bisa mempraktikkan cara pengolahan makanan yang higienis, cara penyimpanan yang benar, hingga tata cara distribusi yang aman sesuai standar keamanan pangan.
Munatsir menjelaskan, PPJI mendorong standarisasi produk kuliner dan memastikan bahwa makanan yang disediakan memenuhi standar gizi serta keamanan pangan yang ketat untuk mencegah insiden keracunan.
“PPJI mendorong standarisasi produk kuliner dan memastikan makanan yang disajikan di dapur-dapur MBG memenuhi standar gizi serta keamanan pangan yang ketat, agar tidak terjadi insiden keracunan,” ujar Munatsir.
Pak Mario David selaku pengelola MBG secara khusus juga meminta PPJI membantu Yayasan YKHI untuk melatih para relawan di SPPG yang berada di bawah pengelolaannya, sehingga standar keamanan pangan dan kualitas layanan dapur MBG bisa seragam dan terjaga.
Sebagai mitra, PPJI Makassar menyatakan siap membantu pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto, dalam menyukseskan program MBG di daerah. Penguatan standar keamanan pangan di SPPG Makassar disebut sebagai bentuk dukungan nyata agar program MBG berjalan tepat sasaran, aman, dan berkelanjutan.
Dalam setiap sesi pelatihan, turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, M.Kes. Ia menegaskan bahwa kehadiran Dinkes di lapangan bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk mengawal kualitas program.
“Dinkes turun lapangan bukan untuk mencari kesalahan tapi untuk mengedukasi, memastikan program MBG di Kota Makassar zero accident. Kami memastikan bahwa seluruh proses penyediaan, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi makanan bergizi gratis berjalan dengan aman, sehat, dan sesuai standar,” kata Nursaidah.
PPJI PERKUAT STANDAR KEAMANAN PANGAN
PPJI Makassar juga melakukan pendampingan langsung ke dapur-dapur MBG untuk memastikan standar keamanan dan kualitas pangan benar-benar terjaga. Pendampingan itu mencakup pemilihan menu, pengadaan bahan baku yang baik, proses memasak yang higienis, hingga distribusi makanan ke penerima manfaat.
Pendampingan ini bertujuan mencegah kasus keracunan makanan sekaligus memastikan makanan yang dibagikan bukan hanya bergizi, tetapi juga aman dan layak konsumsi.
Dinkes Kota Makassar berkomitmen terus hadir mengawal program MBG bersama DPC PPJI Kota Makassar. Keduanya melakukan roadshow ke SPPG se-Kota Makassar untuk memberikan pendampingan teknis, pembinaan, dan penguatan kapasitas relawan penjamah makanan.
Melalui penguatan kompetensi penjamah makanan dan standarisasi dapur MBG/SPPG ini, PPJI, Dinkes, KPPG Sulsel, dan pengelola MBG berharap program makanan bergizi gratis tidak hanya tepat sasaran secara gizi, tetapi juga aman dikonsumsi serta memenuhi standar keamanan pangan nasional.
Penulis : Ismawan
Editor : Mursalim Thahir




























