BeritaQ.com, Beredar di pemberitaan media online, oknum Polisi di kepolisian Daerah Sulawesi Selatan diduga melakukan pelampiasan seks kepada bocah berusia di bawah umur yang diduga dilakukan AKBP M kepada salah satu siswi Menengah Pertama (SMP) di wilayah Barombong Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin (28/2/2022).
Baca berita sebelumnya “Instansi Kepolisian Kembali Tercoreng, Diduga Ada Oknum Kepolisian Jadikan Anak dibawah Umur Pelampiasan Seks”
Saat wawancara oleh jurnalis Beritaq.com, senin (28/2/2022) siang, AKBP M membantah terkait adanya tuduhan yang dialamatkan kepadanya perihal pelampiasan seks kepada IS (13). M menceritakan bahwa dirinya awalnya hanya didatangi oleh seorang wanita yang merupakan orang tua dari IS di salah satu rumah yang kerap ramai dikunjungi oleh ibu-ibu rumah tangga yang kumpul.
“Saya sedang nongkrong nunggu penjual bakso di rumah yang ramai itu, terus didatangi sama ibunya IS. katanya dia sedang kesusahan dan berkeluh kesah. Karena kasihan, saya belikan juga bakso, ” Ungkap AKBP M saat diwawancarai .
Menurut AKBP M, beberapa hari setelah perkenalan itu, orang tua IS memperkenalkan anaknya (IS) kepada M agar bisa dibantu urusan pendidikan dan menawarkan jasa bersih-bersih rumah kepada M. Permintaan orang tua IS kemudian dituruti oleh M untuk membantu membiayai sekolah dan kerap memberikan uang belanja kepada IS ketika bertemu.
“Saya saat itu mengiyakan untuk bantu kalau urusan sekolah. Dan kalau IS sedang di rumah dan ikut nyapu rumah membersihkan, saya biasa kasih uang jajan, setiap dia kerumah. Dan saya perlu sampaikan bahwa IS bukan pembantu di rumah saya, dia cuma kadang-kadang membersihkan dan orang tua nya tau, ” Papar M.
Saat dikonfirmasi mengenai kebenaran pelampiasan seks kepada IS, AKBP M dengan tegas membantah dan mengatakan tidak pernah sama sekali berhubungan badan dengan IS seperti yang diberitakan menurut pengakuan IS.
Lebih lanjut juga M mengatakan baru kurang lebih 4 bulan kenal dengan keluarganya IS dan hanya sesekali bertemu ketika berkunjung ke rumah (Barombong – Gowa) yang diduga kerap dilakukan hubungan seks antara M dan IS. Dan itupun biasa dalam sebulan tidak bertemu.
“IS biasa datang bersih-bersih rumah, setelah itu selesai saya kasih uang dan pulang. Dan saya sangat jarang ke rumah yang dimaksud. Biasa sekali sekali sebulan, karena rumah itu tidak ditinggali, ” Lanjutnya.
AKBP M juga mengungkapkan kerap dimintai sejumlah uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga IS. M pun membantah semua yang dituduhkan oleh keluarga IS dan merasa sangat dirugikan.
“Saya justru sering dihubungi oleh mereka (orang tua IS) untuk bayar ini dan itu. Jadi seolah saya ini Kepala Rumah tangga mereka. Makanya saya kaget ketika ada pemberitaan begini. Saya katakan itu semua tidak benar, ” Tutup M.