Breaking News

Gangguan Petahana Dadi Sunarya UY Menuju KB 1-J di Periode Kedua

Senin, 15 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dr. Erdi, M.Si
Dosen llmu Politik Universitas Tanjungpura

Dr. Erdi, M.Si Dosen llmu Politik Universitas Tanjungpura

Bikin Website Murah

PONTIANAK DNID KALBAR- Akhir-akhir ini, banyak beredar video demontrasi yang mengatasnamakan rakyat di suatu daerah atas tuduhan kepada Bupati Melawi Petahana yang akan maju dalam Pilkada serentak tahun 2024.

Demo atau aksi itu tidak tanggung-tanggung dilakukan pengunjuk rasa di Jakarta, di DPR-RI, di Kemendagri dan bahkan ke Gedung KPK yang meminta Bupati Petahana ditangkap, diadili dan diganjal untuk maju dalam perhelatan Pilkada Serentak 2024 yang akan datang.

Salah satu demo yang dapat dilihat publik di medsos adalah pemberitaan oleh harianindonesia.net dibawah judul «Puluhan Mahasiswa Mendesak KPK Tangkap Bupati Melawai Dadi Sunarya, Cek Informasinya”, dimana ketua aksi yang bernama Dikrun telah menuduh”Bupati Dadi” telah melakukan sejumlah tindakan korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagi aparat penegak hukum (APH), laporan masyarakat merupakan “informasi awal”untuk mendalami kasus melalui penyelidikan. Namun, ketika tindakan dilaporkan itu tidak cukup bukti, tentu penyidikan akan tidak dapat dilanjutkan.

Setahu saya, sistem informasi cyber-crime pada APH kita saat ini sudah sangat sanggih. Ketika media memuat tentang “tindakan-korupsi” semua cyber-crime system yang dimiliki oleh APH akan memunculkannya dalam sistem informasi mereka dan menjadi awal bagi APH untuk melakukan pendalaman kasus.

Sistem ini telah lama terbangun di Indonesia, tepatnya sejak UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sistem itu bahkan sudah ada sebelum KPK didirikan tahun 2002 melalui UU No. 30 tahun 2002. Jadi, seluruh laporan masyarakat, terlebih yang muncul di media, akan tidak pernah luput dari pantauan aparat penegak hukum.

Penulis : Arion

Editor : Olo m

Sumber Berita : Dr. Erdi, M.Si

Berita Terkait

Ironi Politik Uang dan Kedunguan Pemilih.
Prof Sutan Imbau Pajak Jangan Memberatkan Rakyat Miskin, Buat Makan Sehari-hari saja Sangat Sulit.
Penyelewengan Demokrasi
Cara Mencegah Politik Uang Dalam Pilkada
Cara Efektif Menentukan Pilihan dalam Pilkada
Kejati Kalbar Tetapkan 2 Tersangka Korupsi Dana BOK Puskesmas Ela Hilir
Catatan Penting Jelang Debat Publik Kedua Pilgub dan Wagub Sulsel 2024
Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah, Ketua Pemuda Katolik Komcab Melawi Sebut Pemimpin Sebagai Teladan
Berita ini 2,389 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 05:25 WIB

Ironi Politik Uang dan Kedunguan Pemilih.

Senin, 18 November 2024 - 21:37 WIB

Prof Sutan Imbau Pajak Jangan Memberatkan Rakyat Miskin, Buat Makan Sehari-hari saja Sangat Sulit.

Sabtu, 16 November 2024 - 19:32 WIB

Penyelewengan Demokrasi

Kamis, 14 November 2024 - 12:36 WIB

Cara Mencegah Politik Uang Dalam Pilkada

Selasa, 12 November 2024 - 13:40 WIB

Cara Efektif Menentukan Pilihan dalam Pilkada

Senin, 11 November 2024 - 20:32 WIB

Kejati Kalbar Tetapkan 2 Tersangka Korupsi Dana BOK Puskesmas Ela Hilir

Minggu, 10 November 2024 - 09:55 WIB

Catatan Penting Jelang Debat Publik Kedua Pilgub dan Wagub Sulsel 2024

Jumat, 8 November 2024 - 12:18 WIB

Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah, Ketua Pemuda Katolik Komcab Melawi Sebut Pemimpin Sebagai Teladan

Berita Terbaru

Sosial Politik

Bawaslu Luwu Utara Tegaskan APK Pilkada Disingkirkan di Masa Tenang

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:59 WIB