✖

MEDIA NETWORK

Breaking News
IconDaily News Indonesia - Viral Dugaan Pelat Bodong Milik Pejabat Polrestabes Makassar, Aktivis Minta Propam Usut Tuntas
IconDaily News Indonesia - AKP H. Ramli Klarifikasi Dugaan Penggunaan Pelat Bodong: “Itu Mobil Saya, Surat-Surat Lengkap”
IconDaily News Indonesia - Dukung Ketahanan Pangan Nasional,Kapolda Sulsel Laksanakan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Jeneponto
IconDaily News Indonesia - Kapolres Jeneponto Atensi Kasi Propam Selidiki Dugaan Oknum Polisi Dapat Jatah Solar Subsidi di SPBU
IconDaily News Indonesia - Tiga Pemuda Bone Diciduk Dini Hari, Polisi Bongkar Jaringan Sabu Antar-Kelurahan
IconDaily News Indonesia - Pelarian Berakhir di Kolaka,Residivis Curanmor Dihadiahi Timah Panas Polisi
IconDaily News Indonesia - 2.441 Posbankum di Sulsel telah Terbentuk, Akses Hukum bagi Masyarakat
IconDaily News Indonesia - Akademisi Unhas Apresiasi Kebijakan Pendidikan dan Kesehatan Pulau Makassar
IconDaily News Indonesia - Wakil Wali Kota Makassar,Apresiasi Peresmian Masjid dan Lapangan Tenis Pengadilan Negeri Makassar
IconDaily News Indonesia - Wakil Wali Kota Tangsel Tinjau Dapur MBG Ciater 1 dan 3, Pastikan Layak dan Sesuai Prosedur 

Radio Player

Loading...

Topik Online

Kriminal Hukum

Pencegahan Judi Online, Kominfo Masifkan Gerakan Nasional Literasi Digital

Kriminal Hukum | Senin, 27 Mei 2024 - 10:11 WITA

Senin, 27 Mei 2024 - 10:11 WITA

dnid.co.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan kembali memasifkan Gerakan Nasional Literasi Digital, untuk melakukan pencegahan terhadap maraknya judi online (judol). Direktur

Wakapolda Jatim Brigjen Pol Drs. Slamet Jadi Supraptoyo di dampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Refli Handoko menunjukkan barang bukti

Kriminal Hukum

Ditreskrimsus Polda Jatim Bongkar Sindikat Prostitusi Online

Kriminal Hukum | Serba-Serbi | Senin, 1 Februari 2021 - 19:51 WITA

Senin, 1 Februari 2021 - 19:51 WITA

BeritaQ.com, SURABAYA – Unit IV Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Jatim bongkar sindikat prostitusi online yang korbannya adalah anak dibawah umur. Mulai dari usia 14 tahun