Melawi, BeritaQ.com-Isu soal setoran kepada orang tertentu agar bisa mendapat paket pengadaan bibit sapi menyeruak di sejumlah wilayah. Ada oknum tertentu yang menjanjikan paket bantuan sapi bila menyetor nominal uang tertentu.
Andi, salah satu warga Kabupaten Melawi yang turut mempertanyakan soal kebenaran informasi tersebut. Mengingat isu ini cukup santer terdengar di wilayah kecamatan Sokan.
“Katanya ada yang menjanjikan bantuan sapi kalau setor uang dulu. Yang janjikan ini salah satu tim sukses salah satu calon Bupati Melawi. Cuma masalahnya benarkah bantuan sapi bisa diperoleh kalau setor dulu,” demikian informasi yang diterima Redaksi BeritaQ.com, Selasa (01/11/2020)
Isu ini turut meresahkan masyarakat karena ketidakpastian soal bantuan sapi. Apalagi saat ini tengah tahun politik dimana Melawi menghadapi Pilkada.
“Jangan-jangan ini hanya permainan. Takutnya masyarakat yang sudah menyetor jadi korban, karena paket kegiatan pengadaan tak muncul,” ujarnya.
Andi melanjutkan, isu soal setor uang ini santer terdengar di sejumlah kecamatan. Seperti di wilayah Sokan, Tanah Pinoh, maupun Sayan. Ia turut menyebut nominal setoran antara Rp 1,5 juta hingga 2,7 juta per orang.
Ia pun meminta agar instansi terkait bisa mengklarifikasi persoalan tersebut. Termasuk jika memungkinkan dari aparat kepolisian untuk menyelidiki hal itu.
“Agar ada kejelasan mengenai bantuan bibit sapi ini. Soal kriteria serta kegiatan pengadaan bibit sapi, apakah memang harus terlebih dahulu setor,” tanyanya.
Sebelumnya, beredar surat dari Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Melawi yang meminta penundaan usulan masyarakat yang dinilai belum signifikan mendukung pembangunan berkelanjutan seperti pengadaan pagar ternak, pengadaan benih ikan, pengadaan bibit sapi hingga babi.
Surat yang ditujukan ke DPRD Melawi meminta agar usulan masyarakat mengacu pada e-planing yang sudah ada.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Melawi, Oslan Junaidi dikonfirmasi, Senin (30/11) mengaku belum pernah mendengar langsung soal isu adanya setoran paket pengadaan bibit sapi oleh oknum tertentu. Ia juga menegaskan dinas tak pernah meminta sejumlah uang tertentu agar paket pengadaan bisa muncul dalam APBD Melawi tahun depan.
“Prosedur untuk pengajuan bantuan bibit sapi jelas. Harus ada kelompok, kemudian mengajukan permohonan menggunakan proposal ke dinas,” ujarnya.
Oslan berharap berbagai kegiatan yang terkait dengan pertanian, peternakan maupun perikanan baik yang diusulkan masyarakat hingga dewan difokuskan pada pembangunan berkelanjutan. Jangan sampai justru disalahgunakan untuk kegiatan politik atau menjadi bahan komersial oleh orang orang tertentu.
“Usulkan lah kegiatan yang dinilai mendukung peningkatan produksi pertanian,” ujarnya.
Oslan juga membenarkan adanya surat yang ditujukan pada DPRD Melawi terkait soal usulan yang dinilai tidak mendukung pembangunan berkelanjutan. Ada empat item kegiatan yang tidak diakomodir untuk sementara ini mulai dari pembangunan pagar ternak, pengadaan bibit sapi, ikan hingga babi.
“Program kita sekarang fokus pada sawah, holtikultura, termasuk rehab jaringan irigasi yang mendukung produksi gabah. Diluar itu kalau masuk e-planing kita batasi,” tegasnya (a.m)