Breaking News

Radio Player

Loading...

Kapus Baebunta : Pencegahan Stunting, Kerja Kolektif Seluruh Pihak

Selasa, 8 Desember 2020

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

SULSEL, BERITAQ.COM – Balita Sunting menjadi fokus perhatian pemerintah. Saat ini dari 10 orang anak di Indonesia, ada 3 orang anak mengalami stunting atau berbadan kerdil.

Saat ditemui media ini Senin 7 Desember 2020, Hairul Muslimin, SKM, Kepala Puskesmas Baebunta Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel), menjelaskan masalah balita Sunting merupakan masalah gizi kurang kronis pada balita yang harus dicermati semua pihak.

” Asupan gizi yang tidak memadai pada bayi dan balita, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi penyebab Stunting, di samping masalah sanitasi yang buruk, rendahnya akses air bersih, dan masalah sosial ekonomi keluarga.” jelas Hairul Muslimin.

ads

Menurutnya, jika Stunting tidak ditangani secara serius, akan berdampak pada perkembangan generasi penerus bangsa ke depan, serta mempengaruhi produktivitas dan daya tahan bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pemerintah Pusat telah menargetkan penurunan angka Stunting menjadi 14 persen di tahun 2024. Target ini tentu menjadi PR bersama, dan Pemerintah Daerah punya peran strategis dalam mendukung pencapaian target itu.” terang alumni FKM Unhas ini.

Pencegahan stunting, menurut Hairul Muslimin, memerlukan dukungan regulasi, komitmen anggaran, dan keterlibatan berbagai pihak.

Menurutnya, peningkatan akses keluarga terhadap pangan, fasilitas sanitasi yang lebih baik, dan edukasi terkait Stunting, menjadi kerja keroyokan lintas sektor, termasuk unsur ormas, pelaku usaha, dan pemerintah sendiri.

“Pencegahan Stunting adalah kerja kolektif seluruh pihak. Pemberdayaan masyarakat, peningkatan ekonomi dan pengetahuan keluarga balita, pemenuhan air bersih dan sanitasi dasar, pencegahan infeksi penyakit, dan ketersediaan pangan, memerlukan kerjasama lintas sektor.” lanjut Hairul Muslimin.

Jika kerjasama telah terbangun dengan rapi dan terkoordinasi dengan baik, menurutnya target penurunan angka balita yang mengalami masalah gagal tumbuh tersebut optimis dapat dicapai.

Keluarga balita, lanjut Hairul, diharapkan dapat diberdayakan dalam pencegahan balita stunting. Pemberian makanan bergizi seimbang dan ASI Eksklusif, serta Imunisasi Dasar Lengkap, akan berpengaruh positif dalam mencegah balita stunting.

“Pangan lokal kita banyak yang bergizi baik. Keluarga balita dapat memanfaatkan itu. Tak perlu makanan mahal dan bermerek dalam pemenuhan gizi balita. Manfaatkan sumber makanan bergizi di sekitar kita .” ungkapnya.

Pemanfaatan pekarangan untuk penyediaan makanan bergizi juga perlu didorong di masyarakat. Hairul Muslimin menuturkan, sayuran bergizi dapat ditanam di pekarangan rumah. Memelihara ternak untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani juga dapat lebih dimaksimalkan. Keluarga perlu dimotivasi untuk melakukan hal positif dalam mencegah balita gagal tumbuh. (yus)

Berita Terkait

Tekan Angka Stunting,Pemkab Maros Ikut Sukseskan Gerakan Makan Telur Pemprov Sulsel
Sambut Hari Jadi Sulsel ke-356, Pemprov Gratiskan Pemeriksaan Telinga bagi Warga
Antusiasme Warga Ramaikan Bakti Sosial HUT Sulsel ke-356 di RSKD Dadi
Peringati Hari Jantung Sedunia, Yayasan Peduli Insan Bangsa Lakukan Cek Kesehatan Gratis di Tiga Lokasi 
Bangun Tengah Malam atau Terlalu Pagi? Bisa Jadi Late Insomnia
Pengidap Penyakit Ini Dilarang Makan Sukun
Bupati JKA Perjuangkan RS Tipe D Sungai Limau ke Pemerintah Pusat
Bupati JKA Optimis Pembangunan SMA Garuda dan Rumah Sakit Tipe D Berjalan Lancar
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:33 WITA

Tekan Angka Stunting,Pemkab Maros Ikut Sukseskan Gerakan Makan Telur Pemprov Sulsel

Rabu, 15 Oktober 2025 - 12:22 WITA

Sambut Hari Jadi Sulsel ke-356, Pemprov Gratiskan Pemeriksaan Telinga bagi Warga

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:41 WITA

Antusiasme Warga Ramaikan Bakti Sosial HUT Sulsel ke-356 di RSKD Dadi

Sabtu, 27 September 2025 - 12:35 WITA

Peringati Hari Jantung Sedunia, Yayasan Peduli Insan Bangsa Lakukan Cek Kesehatan Gratis di Tiga Lokasi 

Kamis, 25 September 2025 - 14:09 WITA

Bangun Tengah Malam atau Terlalu Pagi? Bisa Jadi Late Insomnia

Rabu, 24 September 2025 - 10:46 WITA

Pengidap Penyakit Ini Dilarang Makan Sukun

Selasa, 23 September 2025 - 00:24 WITA

Bupati JKA Perjuangkan RS Tipe D Sungai Limau ke Pemerintah Pusat

Rabu, 17 September 2025 - 20:58 WITA

Bupati JKA Optimis Pembangunan SMA Garuda dan Rumah Sakit Tipe D Berjalan Lancar

Berita Terbaru