Bangkalan – Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) didampingi Kaper BKKBN Jatim, Drs. Maria Ernawati, M.M., melakukan kunjungan guna membahas secara khusus pelaksanaan Program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting dengan Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron, Kamis (20/01/22).
Ada 3 hal penting yang dititipkan Kelapa BKKBN Hasto kepada Bupati Bangkalan terkait stunting. Pertama, dengan mempersiapkan kelahiran mulai dari calon pengantin, salah satunya dengan memastikan ibu tidak kekurangan gizi dan tidak anemia.
“Hal ini termasuk dalam tahapan prekonsepsi atau penyiapan sel sperma dan sel telur agar benar-benar berkualitas untuk menghasilkan janin yang berkualitas juga,” tutur Hasto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hasto menyampaikan, program lain dalam rangka percepatan penurunan stunting yang kedua adalah DAHSAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) melalui pemanfaatan sumber pangan lokal yang perlu terus digaungkan dengan menyasar keluarga-keluarga beresiko stunting.
Yang ketiga, BKKBN membentuk Tim Pendamping Keluarga untuk melakukan pendampingan keluarga beresiko stunting, dimana hasilnya dapat dipantau dengan aplikasi ELSIMIL (aplikasi siap nikah dan hamil).
Lebih lanjut dr. Hasto menyampaikan setiap tahun terdapat alokasi anggaran untuk mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana di Kabupaten/Kota dalam bentuk BOKB (Bantuan Operasional KB) dan DAK (Dana Alokasi Khusus).
“Ini untuk memudahkan pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten/Kota. Dengan harapan angka stunting bisa menurun secara signifikan. Program – program ini harapan kami dapat dikawal sehingga efektif dan tepat sasaran,” jelas dr. Hasto.
Ditempat yang sama, Bupati Bangkalan yang didampingi Ketua TP PKK Bangkalan merespon positif maksud kunjungan Kepala BKKBN.
Permasalahan stunting ini memang perlu bersama-sama dalam penggarapannya, kami menyambut baik dukungan dari BKKBN. Angka stunting di Bangkalan juga cukup tinggi, mudah-mudahan dengan semua program yang telah dan akan dilaksanakan angka stunting di Bangkalan bisa berangsur menurun,” terang Latif.
Di akhir pertemuan tersebut, dr. Hasto juga berpesan stunting juga sangat dipengaruhi oleh spacing atau birth to birth interval.
“Jika jarak kelahiran terlalu dekat angka stunting cenderung tinggi. Jika ingin memiliki anak lebih dari dua, perhatikan jaraknya, minimal 2 tahun sehingga anak tidak mengalami stress dan tercukupi asupannya,” tutup Hasto.