Tanah Karo BeritaQ.com – Terkait kisruh saling klaim mengklaim “Simantek Kuta” (Pendiri Kampung) Desa Talun Kuta (Suka Maju) Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, yang sempat viral di berbagai media tersebut, sempat mengusik para Pengurus Simantek Kuta, sehingga menggelar pertemuan dengan beberapa wartawan dengan menghadirkan Tokoh Adat, warga Desa Pertibi Lama, warga Desa Talun Kuta, Desa Pengambaten dan para Pengurus Simantek Kuta Talun Kuta yang sekarang disebut Desa Suka Maju.
Pertemuan tersebut digelar bersama dengan awak media di Kabanjahe, pada Kamis (07.04.2022) sekira pukul 10.00 WIB, dengan memberikan klarifikasi dan penjelasan asal usul Simantek Kuta yang diawali oleh Wakil Ketua Pengurus Simantek Kuta Talun Kuta, yakni Malem Pusuh Ginting Munte (54) yang merupakan Keturunan asli Simantek Kuta Talun Kuta/Desa Suka Maju memberikan paparan asal usul Keturunan Persaudaraan ataupun Silsilah tali keluarga terkait Simantek Kuta.
Malem Pusuh Ginting Munte (54) merupakan Cucu dari Sumbul Ginting selaku (Simantek Kuta/Pendiri Kampung) Kuta Talun Kuta/ Suka Maju Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo, dalam pemaparannya dengan sangat menyesalkan pengakuan Kepala Desa Suka Maju yang beredar di Media Sosial yang menyatakan bahwa Simantek Kuta harus tinggal di Desa Suka Maju, yang kami tahu Keturunan Simantek Kuta tidak musti tinggal di Desa Suka Maju.
Lanjutnya lagi,” karena kami tahu Simantek Kuta itu bukan dilihat dari orangnya (person), tapi adalah Merga dari Keturunan Simantek Kuta, walau dimanapun Dia berada kalau Dia Keturunan Simantek Kuta, tetap dia Keturunan Simantek Kuta,” tegas Malem Pusuh Ginting ini.
R. Peniel Ginting Munte (68) dari Warga Desa Pangambatan/Situnggaling merupakan Saudara atau Sembuyak dari Malem Pusuh Ginting yang diketahuinya selaku Simantek Kuta memberikan penjelasan dan mengakui kalau Malem Pusuh Ginting adalah Keturunan Simantek Kuta sesuai dengan asal muasal berdirinya Desa Talun Kuta.
“Sesuai dengan Terombo ataupun Silsilah keluarga yang di pesan kan oleh, Kakek, Ibu, Bapak, Abang saya bahwa sanya Keturunan Munte Opung Niari Pangambatan dulunya merantau ke Talun Kuta, yang kami tahu Kakek kami dalam keberangkatan ke Desa Talun Kuta atau sekarang disebut Desa Suka Maju, dengan ciri khasnya, yakni dimana Kakek kami, sebelum memanen Padi warga Desa belum bisa memanen Padinya, artinya harus Kakek kami dahulu baru warga, itulah awalnya yang disebut Simantek Kuta,” ujarnya sembari mengakui bahwa keturunan Simantek Kuta (Malem Pusuh Ginting) benar adanya, yang juga dimainkan oleh Muhammad Sahril Jesaya Munte (54) selaku Saudara dari Simantek Kuta tersebut.
Sementara itu, Riswan Ginting Manik Saudara (Senina) Simantek Kuta mengatakan,” sangat menyesalkan pernyataan Kepala Desa terkait Simantek Kuta tersebut, jadi kita sangat menyesalkan nya, ini merusak tatanan kekeluargaan di Desa Kami dan dapat mengganggu kerukunan berbangsa dan bernegara, jadi dalam hal ini kepada Bupati Karo, Kapolres Karo, Dandim Karo, serta Muspika Kecamatan, mohon tanggap dengan permasalahan kami ini,” ujarnya.
“Bahwasanya semua Marga Ginting yang disebut Kepala Desa itu, yang tidak berdomisili di Suka Maju tidak diakui sebagai ahli waris apalagi ahli waris Simantek Kuta, jadi sebetulnya kami ini tidak ingin membuat tandingan- tandingan, tapi kami memperjelas fakta, nah istilah Simantek dalam suku Karo berdasarkan adanya Sejarah bukan berdasarkan kesepakatan-kesepakatan,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Malem Ateta Br Ginting Munte (74) yang tinggal di Kabanjahe, merupakan anak dari Saudari Simantek Kuta Desa Talun Kuta, (Alm. Sumbul Ginting) anak dari Ngianken Ginting adalah Anak Beru dari Simantek Kuta dan David Simanjorang (72) dari Desa Pangambatan Kecamatan Merek, Kabupaten Karo juga turut bersaksi bahwa selaku kami Anak Beru (Saudara dari Keturunan Simantek Kuta) mengakui keberadaan Keturunan Simantek Kuta Desa Talun Kuta/Desa Suka Maju tersebut, benar adanya sesuai sejarah Keturunan nya.
Terpisah, Joy Harlim Sinuhaji saat di minta tanggapan nya, apa itu makna atau definisi Simantek Kuta, Tokoh Masyarakat ini menceritakan bahwa,” dulunya nenek moyang kita hidup Nomaden (hidup yang tidak menetap) berpindah pindah dan yang akhirnya terjadi dampak perubahan sosial, sehingga nenek moyang kita tinggal berkelompok, di satu tempat, nah itu lah awalnya terjadinya Kampung ataupun satu wilayah yang mereka diami hingga beranak cucu, itulah disebut perkampungan yang disebut Simantek kuta.
Dan setiap Keturunan dari Simantek Kuta, walaupun dia diluar Desa tersebut, tetap disebut Keturunan Simantek Kuta,” ungkap Joy Harlim ini.
Setali tiga uang, Ketua dan Wakil Ketua Lakonta Kabupaten Karo (Happy Karo Karo Dan Malem Ukur Ginting) juga menyampaikan hal yang tidak jauh beda dengan Joy Harlim Sinuhaji, dimana Beliau menerangkan bahwa,” Merga bukan Orang nya tapi Merga atau Marga yang pertama disebut sebagai Simantek Kuta di satu daerah, artinya siapa yang pertama mendirikan Kampung itu, itulah Simantek Kuta dan itu berlaku hingga ke Keturunan nya, walaupun Keturunannya tersebut tidak berada di Kampung Simantek itu, apakah di luar daerah sekalipun itu tetap di akui Keturunan Simantek Kuta,” tegas kedua Pengurus Lakonta Kabupaten Karo ini.