Melawi, DNID Kalbar-Pekan Gawai Dayak (PGD) Kabupaten Melawi ke-XV secara resmi ditutup oleh Wakil Bupati Melawi yang ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 15 kali, pada Sabtu malam (06/5) bertempat di Stadion Raden Temenggung Nanga Pinoh.
Meskipun diguyur hujan, pada saat malam penutupan PGD itu, ribuan masyarakat berkumpul berbaur menjadi satu mata memandang ke arah panggung, untuk menyaksikan malam penutupan Pekan Gawai Dayak ke -XV Kabupaten Melawi tahun 2023.
Wakil Bupati Melawi, Kluisen, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan gawai Dayak ini selain ungkapan rasa syukur kita kepada Tuhan tetapi juga sebagai pelestarian budaya.
“PGD ini juga merupakan upaya kita untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat kita, karena budaya kita serta seni budaya kita adalah warisan dari leluhur kita yang patut kita jaga bersama,”ujarnya
Masih menurut Kluisen, harus bangga untuk menunjukkan suatu kebudayaan dan adat istiadatnya karena merupakan suatu model identitas diri masyarakat.
“Kita harus bangga bahwa adat dan kebudayaan lokal yang kita miliki dapat menuntun kehidupan kita secara nyata, yang didalamnya terkandung nilai filosofi yang sangat luar biasa dapat membentuk karakter kehidupan dengan menjunjung tinggi adat basa sebagai norma kesopanan, norma moral dan norma religius serta kebudayaan menjadi model identitas diri masyarakat yang harus kita banggakan,” tuturnya.
Kluisen yang juga sekaligus Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Melawi itu, menambahkan bahwa kegiatan PGD untuk di Kabupaten Melawi sudah ditetapkan menjadi agenda tahunan.
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya