JAKARTA DNID – Aksi kebrutalan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua yang telah melakukan pembantaian terhadap pendulang emas di Kali EI Kampung Mosom Duba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kaskogabwilhan III Marsma TNI Deni Hasoloan Simanjuntak mengecam atas kebrutalan tindakan KST tersebut.
Kaskogabwilhan III dalam keterangannya yang diterima media ini, Kamis (19/10/2023) sangat menyayangkan terjadinya aksi brutal KST Papua tersebut, yang telah membuat rasa takut di masyarakat Papua.
“Tindakan Kelompok Separatis ini tidak ubahnya seperti teroris yang membuat keamanan dan stabilitas wilayah terganggu, yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Papua,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, bahwa korban pembantaian tersebut merupakan masyarakat sipil biasa yang setiap hari hidupnya tergantung dari hasil mendulang, tidak ada dari aparat intelijen TNI yang menyamar menjadi pendulung.
“Mereka murni masyarakat sipil, tidak ada dari TNI maupun Polri, karena biasanya klaim dari TPNPB, seperti lagu lama selalu mengatakan korban adalah mata-mata atau intelijen TNI maupun Polri,” tegasnya.
Informasi terbaru sejumlah 27 orang berhasil dievakuasi, 7 meninggal dunia dan 20 orang selamat, terdapat yang luka ringan, dengan rinciannya 18 orang evakuasi tahap pertama dan selanjutnya berhasil dievakuasi 9 orang, saat ini aparat TNI-POLRI terus berjibaku melakukan penyisiran untuk mencari masyarakat yang mungkin masih ada dan selamat dari pembantaian KST. Demi tegaknya hukum saat ini Aparat TNI sedang melakukan pengejaran terhadap KST pimpinan Asbak Koraneu.
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya