DNID, SULAWESI SELATAN – High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Daerah adalah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang membahas tentang fenomena dan gambaran perubahan harga serta aksi pengendalian inflasi di daerah.
Rakornas ini rutin diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri selaku pembina pemerintah daerah dalam upaya pengendalian inflasi. Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu daerah yang mengikuti HLM secara daring dari Ruang Command Center Kantor Bupati baru-baru ini.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, hadir bersama Sekretaris Daerah, Dandim 1403 Palopo, Polres Luwu Utara, Kejari Masamba, Tim Pengendali Inflasi Daerah, BPS, Tiga Unit Penyelenggara Bandar Udara Lokal, Perusahaan Daerah, Private Sector lingkup Luwu Utara, dan Bulog Palopo.
Kepala BPS Luwu Utara, Dr. Ayub Parlin Ampulembang, menyebutkan bahwa metode yang digunakan dalam perhitungan inflasi mengacu pada Consumer Price Index Manual, yang mengukur sekitar 300-400 paket komoditas per kabupaten dan kota dengan 20 komoditas terpilih. 20 komoditas terpilih adalah komoditas yang memiliki share paling tinggi dalam kelompok bahan pangan dan pemicu utama terjadinya inflasi MtM.
Kalau dilihat selama lima tahun terakhir, angka inflasidi bulan Desember cenderung meningkat. Kenaikan ini diperkirakan berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta transportasi, seperti beberapa komoditas yang cenderung mengalami kenaikan harga menjelan Natal dan Tahun Baru termasuk angkutan udara, telur, daging ayam ras, daging, cabai rawit dan cabai merah serta tomat.
Halaman Berita ini : 1 2 3 4 Baca Halaman Selanjutnya