BONE, DNID.co.id— Bupati Bone Andi Asman Sulaiman kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan Bone yang mandiri, berkeadilan, dan berkelanjutan, lewat langkah strategis pembangunan Pabrik Pengolahan Sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di Desa Passippo, Kecamatan Palakka.
Pabrik RDF ini menjadi bagian dari transformasi pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular mengubah sampah menjadi energi terbarukan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
Dari Visi ke Aksi: “Sampah Harus Jadi Berkah, Bukan Beban”

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam berbagai kesempatan, termasuk forum resmi dan media sosial, Bupati Asman menyampaikan bahwa pengelolaan sampah tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional.
“Sampah harus jadi berkah, bukan beban. Dengan RDF Passippo, kita tak hanya mengurai masalah TPA, tapi juga menciptakan energi, membuka lapangan kerja, dan menambah pendapatan daerah. Ini langkah nyata Bone menuju zero waste,” tegasnya Dray Vebrianto. Selasa (01/06/2025).
Pabrik RDF yang dibangun ini akan menjadi proyek percontohan di Sulawesi Selatan, dengan target:
Mengolah hingga 70 ton sampah per hari, Mengurangi beban TPA Passippo hingga 70%, Menghasilkan RDF berkualitas sebagai pengganti batu bara untuk industri, Mendukung pendapatan asli daerah (PAD) melalui penjualan RDF, Menciptakan ekosistem ekonomi sirkular yang berkelanjutan
Proyek ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, Seperti Pemprov Sulsel dengan Memberikan Bantuan Keuangan Khusus untuk mendukung pembangunan RDF
Bank Sulselbar, Menyalurkan CSR senilai Rp1,1 miliar secara multiyear untuk pengadaan armada kebersihan (2 mobil sampah, 5 motor sampah, dan 2 kontainer)
Selain itu Bank Mandiri Watampone membarikan 3 motor sampah, BRI Watampone 1 motor sampah dan PT Aruland 1 motor sampah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bone menyebut bahwa kepemimpinan Bupati Asman telah membawa arah baru dalam pengelolaan lingkungan.
“Dulu sampah dianggap beban. Sekarang, di bawah kepemimpinan Bapak Bupati, sampah justru menjadi peluang energi dan ekonomi, ” Ungkapnya
RDF Passippo akan dilengkapi sistem otomatis dan pengawasan real-time. Spesifikasinya:
Kadar air RDF 20%, ukuran partikel 5 cm. Proyeksi laba bersih Rp299,2 juta per bulan dan Return on Investment (ROI) diperkirakan dalam 7 tahun
Dampak Langsung bagi Warg
Keberadaan pabrik ini tidak hanya memberi nilai tambah ekonomi, tetapi juga berdampak pada kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Lingkungan sekitar TPA menjadi lebih bersih, Bau dan pencemaran air berkurang signifikan, Terbuka peluang kerja baru bagi warga sekitar, Langkah Lanjutan: Edukasi dan Kemitraan
Bupati Asman menegaskan bahwa keberhasilan RDF ini harus didukung oleh perubahan perilaku masyarakat. Ia mencanangkan gerakan “Bone Pilah Sampah” sebagai langkah edukasi massal.
Selain itu, Pemkab Bone tengah membangun kerja sama dengan industri pengguna RDF seperti pabrik semen dan PLTU untuk memastikan penyerapan jangka panjang.
Langkah selanjutnya juga mencakup pengembangan produk turunan dari sampah seperti kompos dan hasil daur ulang plastik.
Penulis : Ricky
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel