DNID.co.id- Kota Makassar. Aktivis Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar mengkritik keras pernyataan Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia (12/02/2024) Istana Presiden Jakarta.
Dimana Bahlil selain menjabat sebagai Menteri Investasi juga merupakan Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin.
Adapun pernyataan Bahlil yang menjadi kritikan para Aktivis ialah,”Alah, ya sudahlah. Mana ada politik tidak ada yang ngatur-ngatur. Kita tahu lah. Ini penciuman saya sebagai mantan ketua BEM – ngerti betul barang ini,” Ucapnya. (5/2/2024) Istana Presiden Jakarta.

Saat itu pula Bahlil Lahadalia menyebut gerakan guru besar di berbagai kampus merupakan skenario politik dari pihak tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak ingin tinggal diam, mahasiswa Unhas yang terkonsolidasi dalam Jaringan Aktivis Mahasiswa Unhas menganggap bahwa pernyataan Bahlil itu melecehkan harkat dan martabat dunia akademisi.
“Pernyataan Bahlil Lahadalia itu seolah melecehkan dunia akademisi dan otoritas kampus,” kata Firmansyah yang merupakan inisiator Konferensi Pers Mahasiswa Unhas.
Dirinya juga menambahkan, apa yang di katakan Bahlil itu sungguh memalukan Civitas Akademika Universitas Hasanuddin.
“Sikap Bahlil itu memalukan Civitas Akademika almamater merah, terutama kami mahasiswa. Karena itu, sebagai mahasiswa Unhas kami menganggap Bahlil sangat tidak layak menjadi Anggota Wali Amanat Universitas Hasanuddin,” tegasnya.
Tak hanya itu, Ia juga mendesak Bahlil Lahadalia untuk meralat pernyataannya dan segera meminta maaf atas apa yang telah di ucapkannya,
“Atas pernyataannya itu, kami mendesak Bahlil Lahadalia untuk segera meminta maaf kepada rakyat Indonesia terutama kepada para guru-guru besar Se-Indonesia,” ucap Firman.
Terakhir, ia mengajak masyarakat Indonesia untuk tidak hanyut dalam tudingan-tudingan yang menyudutkan para guru besar.
Pernyataan Bahlil itu tidak bisa dibiarkan. Maka dari itu, saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia terkhususnya kepada semua aktivis yang ada di tanah air, untuk tidak terlena dengan tudingan-tudingan tersebut,
Lanjutnya, Sebagai bangsa yang besar, kita harus mengaktifkan akal sehat. Apakah penyampaian Bahlil itu adalah sesuatu yang murni darinya? Jangan sampai justru itu yang merupakan skenario politik pihak tertentu,” Tutupnya Firman (12/02/2024), Tutup.
Penulis : I 'Tisham Fajri
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Mahasiswa Unhas




























