Daily News Indonesia, SULAWESI SELATAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJPD 2025-2045. Dalam pelaksanaannya, Musrenbang tersebut memaparkan dan mengusung Visi ” Luwu Utara Tangguh, Maju, Sejahtera dsn Berkelanjutan ” dengan dukungan 8 (delapan) Misi, 17 Arah Pembangunan serta 45 Indikator Sasaran, menjadikan RPJPD ini sanfat terukur secara kuantitatif.
Permasalahan pembangunan yang masih menjadi fokus utama dalam RPJPD kali ini yakni, angka kemiskinan yang masih tinggi di Bumi Lamaranginang julukan Luwu Utara, belum optimalnya indeks pendidikan, indeks kesehatan yang masih rendah, cakupan penanganan persampahan, tata kelola pemerintahan yang belum oprimal, pengelolaan lingkungan hidup, infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.
Sehingga dalam rancangan desain penyelesaian permasalahan dalam dokumen RPJPD tersebut twlah ditetapkan berdasarkan tahapan sebagai berikut:
1. Angka kemiskinan ditargetkan periode I (pertama) di tahun 2025-2030, sebesar 10,17%
2. Periode II (kedua) di tahun 2030-2035 sebesar 9,17%
3. Periode III (ketiga) di tahun 2035-2040 sebesar 7,92%
4. Dan diperiode IV (keempat) di tahun 2040-2045 sebesar 6,45%.

Indeks pendidikan ditargetkan 64,87% pada periode pertama 67,37% pada periode kedua 70,12 diperiode ketiga serta 73,12% pada periode keempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu untuk indeks kesehatan ditargetkan 74,75% pada periode pertama, 76,00% periode kedua, 77,35% periode ketiga serta 78,85 pada periode keempat.
Untuk indeks lingkungan hidup ditarget 76,00 point pada periode pertama, 75,50 point diperiode kedua, 70,00 point periode ketiga serta 74,00 point diperiode keempat. Sedangkan indeks SPBE ditargetkan pada periode pertama sebesar 3,13% dan diperiode kedua debesar 3,4%.
Selanjutnya, terkait RPJPD 20 tahun ke depan, rencana pembangunan tersebut telah menitik target sesuai dengan arahan pusat. Hanya, memberikan ciri khas kedaerahan yang ditawarkan pada pemaparan RPJPD Luwu Utara 2025-2045 itu.
Menurut Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, syarat negara maju harus menjadi negara industrial. Namun, dengan memanfaatkan cara wanatani yang didukung sumber kekayaan.
’’Sasaran visinya nanti hilirisasi. Jadi, hasil produk wanatani itu tak hanya sebagai bahan konsumsi. Tapi, juga diolah menjadi rantai pasok bahan baku. Cita-cita kami seperti itu dan menjadi penyokong pangan dari hasil hutan, pertanian, peternakan untuk negara,” jelasnya.
Pewarta: Yustus
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan