dnid.co.id, Makassar – Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta daerah mengembangkan inovasi dengan pendekatan amati, tiru, dan modifikasi (ATM).
Upaya ini dilakukan guna mempercepat pembangunan di daerah dan meningkatkan daya saing daerah.
Hal itu disampaikan Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo saat memberi sambutan dalam kegiatan Pembinaan Inovasi Daerah secara Lintas Kementerian/Lembaga (K/L) di Unhas Hotel and Convention Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (21/5/2024).
“Kita tidak lagi memulainya [pengembangan inovasi] dari era baru, tetapi kita memiliki strategi ATM yakni amati, tiru, dan modifikasi dari daerah lain. Catatannya kemudian adalah sesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing daerah,” terang Yusharto.
Terkait pendekatan ATM tersebut, Yusharto membeberkan bahwa pihaknya memiliki aplikasi Tuxedovation yang memuat beragam data inovasi. Aplikasi ini bisa menjadi acuan bagi daerah untuk menumbuhkan ekosistem inovasi di wilayahnya secara lebih efektif dan efisien.
“Tuxedovation kita memiliki sekitar 14 ribu data inovasi, ada beberapa di antaranya bisa diterapkan di daerah-daerah yang lain, [khususnya] yang mengalami kesulitan karena resources internal yang terbatas,” jelasnya.
Demi pengembangan inovasi dengan pendekatan ATM yang lebih baik, Yusharto menegaskan, pihaknya bersedia membantu Pemda dengan menyediakan berbagai bentuk asistensi. Hal itu mulai dari pelatihan, bimbingan teknis, dan penyediaan platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antardaerah.
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan