Breaking News

Radio Player

Loading...

OJK: Peningkatan Literasi Keuangan bagi Masyarakat Dapat Dorong Perekonomian Nasional

Kamis, 24 Oktober 2024

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Jakarta- Dnid.co.id – Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (ITSK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi mengatakan, peningkatan literasi keuangan digital bagi masyarakat dapat mendorong perekonomian Indonesia.

“Di sinilah pentingnya literasi keuangan digital yang berperan sebagai fondasi dalam membangun Indonesia produktif harus terus ditingkatkan, karena tanpa pemahaman yang memadai, transformasi digital yang seharusnya dimaksudkan untuk mempermudah justru dapat menimbulkan tantangan baru,” jelas Kepala Hasan, Rabu (23/10/24).

Ia menuturkan perkembangan transformasi digital khususnya layanan keuangan berbasis teknologi terus berkembang pesat dan harus berkontribusi positif terhadap ekonomi sehingga diperlukan peningkatan literasi keuangan digital sebagai fondasi dalam membangun Indonesia yang lebih produktif.

ads

Dalam meningkatkan inovasi dan literasi keuangan digital yang mendukung Indonesia produktif, OJK telah mengeluarkan beberapa inisiatif untuk meningkatkan keterampilan digital bagi seluruh lini masyarakat. Inisiatif tersebut antara lain menyusun dan mensosialisasikan modul terkait inisiatif literasi keuangan digital bagi masyarakat, meningkatkan jumlah inovasi di sektor keuangan, dan memfasilitasi konsultasi terkait dengan pengembangan industri ITSK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berdasarkan survei Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK pada 2024, indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 65 persen dan 75 persen.

Menurut Kepala Hasan, itu berarti meskipun akses terhadap layanan keuangan semakin luas, pemahaman masyarakat terhadap risiko dan manfaatnya termasuk penggunaannya melalui media digital masih terbatas.

Salah satu langkah yang tepat dalam meningkatkan literasi keuangan digital adalah dengan memastikan karakteristik produk dan layanan keuangan digital yang dibutuhkan, serta memastikan produk dan layanan keuangan digital tersebut memiliki izin dari otoritas yang berwenang dan keuntungan atau manfaat yang ditawarkan masuk akal tanpa ada indikasi penipuan atau legal dan logis (2L).

Kepala Hasan berpesan agar dalam memilih produk dan layanan keuangan digital, masyarakat atau mahasiswa harus memahami profil dan kebutuhan diri sendiri dan menghindari YOLO, FOMO dan FOPO dalam memilih produk dan layanan keuangan agar tetap produktif.

“Teman-teman harus menghindari YOLO atau You Only Live Once dimana apabila prinsip ini diterapkan maka dapat membuat kita menghabiskan uang tanpa berpikir masa depan, FOMO atau Fear of Missing Out dimana teman-teman mahasiswa memilih produk dan layanan keuangan digital hanya karena takut tidak sesuai dengan tren, dan cenderung tidak sesuai dengan kebutuhan,” ujar Kepala Hasan.

jika FOPO atau Fear of Public Opinion diterapkan, maka seseorang memilih suatu produk dan layanan keuangan digital hanya karena takut mendapatkan kritik negatif dari teman atau keluarga.

Hal itu harus dihindari. Sebaliknya, pemilihan produk dan layanan keuangan harus benar-benar dilakukan dengan bijak dan memahami manfaatnya agar tetap produktif.

OJK berkomitmen untuk terus mendorong literasi keuangan digital di kalangan masyarakat, sekaligus memastikan bahwa inovasi teknologi di sektor keuangan berjalan dengan aman dan bermanfaat bagi semua pihak baik lembaga jasa keuangan maupun masyarakat luas

Penulis : Andi AP

Editor : M Akbar

Sumber Berita : Redaksi

Berita Terkait

Didit Tegaskan Perda IPR Mempermudah Masyarakat Sambil Menjaga Kepastian Hukum Daerah
Mentan Amran: Bantuan Alsintan Pemerintah itu Gratis, Tidak Boleh Dipungut Biaya
BBWS Pompengan Jeneberang Klarifikasi Pelaksanaan Proyek Tanggul di Lamalaka Bantaeng
1 Tahun Pemerintahan Prabowo, BSI Tumbuh Melaju diatas Industri
Produksi Beras Mencapai Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
BBWS Pompengan Jeneberang Tegas Bantah Dugaan Pelanggaran Talud di Bantaeng: “Material dan Pekerjaan Sesuai Spesifikasi”
Belajar dari Jawa Barat, Dekranasda Makassar Siapkan Terobosan Baru untuk UMKM Lokal
Makassar Kian Perkasa, Semester I 2025, Investasi Sudah Rp33 Triliun
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 22 November 2025 - 23:55 WITA

Didit Tegaskan Perda IPR Mempermudah Masyarakat Sambil Menjaga Kepastian Hukum Daerah

Sabtu, 22 November 2025 - 01:56 WITA

Mentan Amran: Bantuan Alsintan Pemerintah itu Gratis, Tidak Boleh Dipungut Biaya

Sabtu, 8 November 2025 - 13:15 WITA

BBWS Pompengan Jeneberang Klarifikasi Pelaksanaan Proyek Tanggul di Lamalaka Bantaeng

Rabu, 29 Oktober 2025 - 19:54 WITA

1 Tahun Pemerintahan Prabowo, BSI Tumbuh Melaju diatas Industri

Senin, 20 Oktober 2025 - 06:54 WITA

Produksi Beras Mencapai Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:01 WITA

BBWS Pompengan Jeneberang Tegas Bantah Dugaan Pelanggaran Talud di Bantaeng: “Material dan Pekerjaan Sesuai Spesifikasi”

Minggu, 5 Oktober 2025 - 08:47 WITA

Belajar dari Jawa Barat, Dekranasda Makassar Siapkan Terobosan Baru untuk UMKM Lokal

Minggu, 5 Oktober 2025 - 02:56 WITA

Makassar Kian Perkasa, Semester I 2025, Investasi Sudah Rp33 Triliun

Berita Terbaru

Serba-Serbi

Satlantas Polres Bima: Terima Kasih Guru Atas Dedikasinya

Selasa, 25 Nov 2025 - 23:30 WITA

Serba-Serbi

Pemda Gowa Dorong Percepatan Transformasi Tata Kelola Guru

Selasa, 25 Nov 2025 - 22:26 WITA