Selain tantangan di atas, terdapat juga tantangan lainnya, misalnya; Kurangnya pemahaman tentang pentingnya memilih secara kritis. Tokoh masyarakat, agama, atau adat seringkali memiliki pengaruh yang besar di Masyarakat untuk mengarahkan pilihan pemilih.
Menilai apakah calon memiliki integritas dan komitmen yang kuat terhadap janji-janji kampanye mereka sering kali sulit, terutama jika calon tidak memiliki rekam jejak yang jelas. Masa kampanye yang singkat dan intens sering kali membuat pemilih kesulitan untuk memahami calon secara menyeluruh. Sentimen identitas, seperti etnis, agama, atau daerah asal, kadang lebih diutamakan daripada kompetensi calon. Kurangnya Perbandingan yang Objektif. Kendala Infrastruktur dan Akses Informasi.
Sesungguhnya, memilih pemimpin dalam Pilkada adalah tanggung jawab penting yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat selama periode kepemimpinan. Untuk menentukan pilihan yang tepat, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
Pertama, Pahami visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan setiap calon. Pastikan visi dan misi mereka sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta berfokus pada pembangunan yang berkelanjutan, kesejahteraan sosial, dan pemerataan ekonomi. Jangan ragu untuk membandingkan program calon yang satu dengan yang lain untuk melihat mana yang lebih realistis dan relevan.
Kedua, cari tahu latar belakang, pengalaman, dan rekam jejak calon. Calon yang pernah memegang jabatan publik atau memiliki pengalaman di pemerintahan bisa dinilai dari prestasi dan kinerjanya di masa lalu. Jika ada riwayat buruk, seperti korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan, itu bisa menjadi tanda peringatan.
Halaman Berita ini : 1 2 3 4 Baca Halaman Selanjutnya
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan