Bergeser ke daratan Eropa, dikatakan Erzaldi, negara Jerman dan Norwegia saat ini membuka ruang begitu besar untuk bisa bekerjasama, terutama dalam pengembangan infrastruktur dan pengembangan sektor pelayaran.
“Negara Jerman, hubungan ini dapat difokuskan pada promosi budaya dan pengembangan infrastruktur, karena Jerman memiliki teknologi canggih dan pengalaman dalam pengelolaan kawasan wisata modern. Sementara Norwegia, sebagai salah satu negara maritim terkemuka, Norwegia dapat menjadi mitra penting dalam pengembangan sektor pelayaran, termasuk dermaga kapal pesiar dan ekowisata berbasis laut,” ungkap Erzaldi.
Negara-negara timur tengah seperti Uni Emirat Arab, Qatar, dan Arab Saudi, lanjut Erzaldi, juga memiliki potensi besar sebagai mitra investasi.
Selain itu, Bangka Belitung juga dapat menjadi destinasi pariwisata utama bagi wisatawan asal timur tengah dan menjadi tujuan wisata halal, dengan syarat Babel harus melengkapi kebutuhan wisatawan Muslim dari kawasan tersebut.
“Sektor energi dan infrastruktur juga dapat kita kerjasamakan Sehingga dapat mencakup pendanaan pembangunan infrastruktur besar, termasuk energi ramah lingkungan untuk mendukung sektor pariwisata,” tuturnya.
Dikatakan Erzaldi, apabila nantinya kerjasama ini telah terjalin tentu juga akan memberikan dampak ekonomi yang luas, seperti Investasi Langsung Asing (FDI), dimana dengan hubungan yang telah terjalin di berbagai negara tentu akan mendorong investasi di sektor pariwisata, pertambangan, dan teknologi.
“Juga promosi produk lokal, dimana nanti produk-produk unggulan Bangka Belitung, seperti kerajinan lokal, kuliner, dan hasil tambang, dapat dipasarkan ke pasar internasional. Serta peningkatan lapangan kerja, pengembangan sektor pariwisata, perdagangan, dan infrastruktur akan menciptakan banyak peluang kerja bagi masyarakat lokal,” beber Erzaldi.
Halaman Berita ini : 1 2 3 Baca Halaman Selanjutnya
Penulis : Tim Beramal
Editor : Redaksi DNID Babel
Sumber Berita : KBO BABEL