Breaking News

Fatmawati Rusdi Edukasi Sosial bagi Penyintas Kekerasan Perempuan dan Anak

Senin, 19 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Makassar, DNID.co.id- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) kembali menegaskan komitmennya dalam melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan edukasi sosial bertajuk “Berani Speak Up: Lindungi dan Pulihkan” yang berlangsung di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel, Kota Makassar, pada Senin, 19 Mei 2025.

 

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, yang memberikan semangat dan motivasi kepada 66 penyintas kekerasan dari tiga daerah, yakni Kota Makassar (44 orang), Kabupaten Maros (11 orang), dan Kabupaten Gowa (11 orang). Di antara peserta, terdapat penyintas penyandang disabilitas yang menjadi korban kekerasan seksual.

ads

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Jenis kekerasan yang dialami oleh para penyintas meliputi kekerasan seksual (37 kasus), kekerasan fisik (12 kasus), kekerasan psikis (4 kasus), penelantaran (4 kasus), tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sebanyak 3 kasus, masalah hak asuh anak (5 kasus), kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 3 kasus, eksploitasi (2 kasus), serta anak yang berhadapan dengan hukum (1 kasus).

 

“Kehadiran ibu-ibu dan anak-anak hebat di tempat ini adalah kebanggaan bagi kita semua. Ketika kita berbicara pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak, kita tidak bisa menutup mata terhadap tantangan maraknya kekerasan yang terjadi. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi PR bersama.” ucapnya.

 

Fatmawati menyampaikan apresiasinya kepada para penyintas yang telah berani bersuara. Ia menegaskan bahwa keberanian untuk menyampaikan kekerasan yang dialami merupakan langkah awal menuju pemulihan dan keadilan. Berani mengatakan tidak dan melawan rasa tidak nyaman adalah bentuk perlindungan diri. Jangan pernah diam saat mengalami kekerasan, laporkan dan cari bantuan.

 

“Beranilah berkata tidak, lawan ketidaknyamanan, dan jangan diam. Ketika mengalami kekerasan, sampaikan. Jangan simpan sendiri.” sebutnya.

 

Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3ADALDUKKB) terus memperkuat layanan perlindungan melalui sinergi dengan dinas terkait di kabupaten/kota serta Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA).

 

Salah satunya melalui kehadiran PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga), yang menyediakan layanan edukasi, konseling, dan pendampingan oleh psikolog dan tenaga profesional.

 

Fatmawati menekankan pentingnya keberadaan rumah aman yang aktif dan memadai di setiap daerah. Setiap daerah wajib memiliki rumah aman dengan layanan terpadu. Ini bentuk tanggung jawab memastikan perlindungan nyata bagi penyintas.

 

“Pastikan semua kabupaten/kota memiliki rumah aman, dan layanan yang lengkap. Ini penting untuk menjamin perlindungan yang nyata,” tegasnya.

 

Lebih lanjut, Ia juga menyoroti kekerasan yang terjadi di ruang-ruang yang seharusnya aman seperti sekolah dan tempat ibadah.

 

“Tempat yang seharusnya mendidik dan meningkatkan keimanan, justru tak jarang menjadi tempat terjadinya kekerasan. Ini menjadi refleksi dan peringatan serius bagi kita semua,” ucapnya.

 

Kegiatan edukasi ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dan bagian dari implementasi sejumlah regulasi perlindungan perempuan dan anak, antara lain:

UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)

UU No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak

UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS)

Perda Sulsel No. 4 Tahun 2013 tentang Sistem Perlindungan Anak

 

Dalam penutupnya, Fatmawati menyampaikan pesan optimisme kepada para peserta.

 

“Mungkin ada luka dan trauma, tapi saya percaya kita bisa bangkit bersama. Dengan semangat dan dukungan yang kuat, para penyintas bisa menjadi pribadi yang mandiri dan berprestasi.” pungkasnya.

 

Turut hadir dalam kegiatan ini para Kepala Dinas dan UPT PPA dari tingkat provinsi, Kota Makassar, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Gowa, serta psikolog dari PUSPAGA Sulsel yang memberikan edukasi sosial dan motivasi pemulihan kepada peserta. (*)

Editor : Admin

Sumber Berita : Humas Pemprov Sulsel

Berita Terkait

Modus Titip Kendaraan Oknum Debt Collector Dimakassar Nekat Tarik Paksa Mobil Nasabah.
Kejari Pariaman Musnahkan Barang Bukti 111 Perkara
Warga Desak Polsek Tellu Siattinge Lakukan Pemeriksaan 3 Terduga Pencuri Sapi di Bone
Tegas! Polres Bone Lewat Upacara PTDH Resmi Pecat Anggota Usai Terlibat Kasus Narkoba 
Pelaku Curat Sungaiselan Tertangkap Tanpa Perlawanan
Kepala Kurikulum MAN 1 Makassar Akui 25 Siswa Nakal Terlibat Kasus Pengeroyokan.
Polri Sebut Motif Pelaku Dalam Kasus Pembunuhan Sesama Buruh di Muara Angke
Isi Paket Diganti Batako, Kerugian Ratusan Juta Pegawai Gudang Jne Ditangkap Tim Naga
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Juni 2025 - 02:08 WITA

Modus Titip Kendaraan Oknum Debt Collector Dimakassar Nekat Tarik Paksa Mobil Nasabah.

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:53 WITA

Kejari Pariaman Musnahkan Barang Bukti 111 Perkara

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:28 WITA

Warga Desak Polsek Tellu Siattinge Lakukan Pemeriksaan 3 Terduga Pencuri Sapi di Bone

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:20 WITA

Tegas! Polres Bone Lewat Upacara PTDH Resmi Pecat Anggota Usai Terlibat Kasus Narkoba 

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:43 WITA

Pelaku Curat Sungaiselan Tertangkap Tanpa Perlawanan

Selasa, 17 Juni 2025 - 02:46 WITA

Kepala Kurikulum MAN 1 Makassar Akui 25 Siswa Nakal Terlibat Kasus Pengeroyokan.

Senin, 16 Juni 2025 - 13:09 WITA

Polri Sebut Motif Pelaku Dalam Kasus Pembunuhan Sesama Buruh di Muara Angke

Senin, 16 Juni 2025 - 10:28 WITA

Isi Paket Diganti Batako, Kerugian Ratusan Juta Pegawai Gudang Jne Ditangkap Tim Naga

Berita Terbaru

Serba-Serbi

Tegas Kadiv Yankum Kemenkumham Sulsel Soroti Tiga Fokus Utama.

Rabu, 18 Jun 2025 - 03:06 WITA