Bone, DNID.co.id – Sudah lima bulan berlalu sejak pencurian enam ekor sapi jenis limosin milik H. Suradi di Dusun Weddae, Desa Patangga, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, namun hingga kini belum ada satu pun pelaku yang berhasil diungkap.
Padahal, seorang pria bernama Connang sempat datang menemui korban dan mengaku mengetahui siapa saja yang terlibat dalam pencurian tersebut.

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Connang bahkan menyebut beberapa nama yang diduga terlibat, yakni inisial IB yang disebut sebagai mata-mata, CM sebagai pelaku yang membawa sapi, dan ST yang diduga bertugas menjaga sapi di wilayah Lemppong.
Pernyataan tersebut memunculkan harapan di tengah keluarga korban dan warga sekitar, namun kekecewaan justru muncul karena tidak ada langkah konkret dari pihak kepolisian.
Kasus pencurian ini merupakan satu dari serangkaian kejadian serupa yang terjadi di Tellu Siattinge dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan catatan warga, total sepuluh ekor sapi telah hilang sejak tahun 2022. Tiga ekor milik Iwan raib pada 2022, satu milik Saguni pada 2023, kemudian Kasus serupa kembali terjadi pada tahun 2024, dengan Enam ekor sapi Limosin milik H. Suradi
Suka, salah satu warga setempat, mengaku sangat menyayangkan lambannya penanganan oleh pihak berwenang. Ia menilai penyebutan nama pelaku oleh Connang seharusnya cukup menjadi pijakan awal penyelidikan.
“Kalau ini tidak terungkap, sangat disayangkan. Connang sudah menyebutkan nama-nama dengan jelas. Kalau begitu, kepada siapa lagi kami harus mengadu?” ujarnya, Minggu (08/06/2025).
Suka juga menyoroti potensi terjadinya aksi main hakim sendiri akibat kekecewaan masyarakat. Kata Suka, ketika kepercayaan masyarakat kepada pihak Polsek tidak ada lagi, ditakutkan masyarakat yang akan bertindak sendiri. Apalagi nama-nama yang disebut Connang masih bebas berkeliaran.
” Pasti ada rasa sakit hati dan kekecewaan dari para korban. Siapa yang bisa menjamin mereka tidak akan ambil tindakan sendiri? Nanti kalau sudah terjadi, masyarakat juga yang disalahkan.”Sebutnya
Ia menegaskan agar slogan “Polisi untuk masyarakat” tidak hanya menjadi kata-kata kosong. “Tolong diperlihatkan pada kami warga Tellu Siattinge bahwa polisi memang hadir untuk rakyat, bukan sekadar slogan,” tambahnya.
Menanggapi keresahan warga, Kapolsek Tellu Siattinge AKP Andi Muhammad Siregar menyampaikan bahwa pihaknya masih terus bekerja dan berupaya mengungkap pelaku.
“Kami dari pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan berkoordinasi dengan pihak pemotongan sapi di Bone, Soppeng, Sinjai, dan Wajo. Anggota kami sudah beberapa kali turun ke Wajo, namun sampai saat ini belum ada titik terangnya,” jelasnya kepada DNID.co.id Senin (09/06/2026)
Ia menambahkan bahwa pihaknya juga telah meminta bantuan dari tim buser Polres Bone serta unit intelijen lapangan.
“Intinya, sampai sekarang anggota kami bersama unit lapangan, buser, dan intel masih bekerja. Bukan hanya di wilayah saya, hampir semua kecamatan mengalami kasus pencurian sapi,” pungkasnya.
Meski demikian, warga berharap agar kepolisian dapat lebih cepat dan tegas dalam menindak kasus pencurian yang meresahkan ini, demi menjaga rasa aman dan menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap penegak hukum.
Penulis : Ricky
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel