Makassar.DNID.co.id–Dua nama warga Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, berinisial H. A dan TB disebut-sebut sebagai dalang atau pihak yang diduga memicu pecahnya perang tersebut.
Informasi itu terungkap dalam rapat terbatas yang dipimpin Kapolsek Bontoala, Kompol Dr. Andi Aris Abu Bakar, yang turut dihadiri unsur TNI, Camat Bontoala Andi Akhmad Muhajir S.STP., M.E-Gov, Lurah Layang Achdar Natsir, SPd, MPd, serta sejumlah tokoh masyarakat Layang.
Menurut salah satu perwakilan warga Layang, dua nama warga Lembo diduga kuat menjadi pemicu utama bentrokan
Jadi hasil rapat dua nama yang diduga kuat dalang dari perang ini pecah, nama tersebut H. A dan TB (inisial),” ujar YM, sumber yang meminta identitasnya diprivasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dugaan tersebut semakin kuat setelah warga memastikan bahwa langkah-langkah mediasi sebelumnya sudah dilakukan, namun kedua nama yang disebut justru menolak perdamaian
“Dua nama ini, kabarnya yang bersikeras menolak perdamaian, dan lebih memilih melakukan peperangan lanjutan (balas dendam),” lanjut YM.
YM juga mengungkapkan bahwa Kapolsek Bontoala telah menyatakan komitmennya untuk menelusuri dugaan tersebut dan menindaklanjuti laporan warga.
Dua Nama Juga Tolak Damai di Mediasi
Secara terpisah, Bhabinkamtibmas Polsek Bontoala, Bripka Iqram, membenarkan informasi bahwa kedua nama tersebut sebelumnya menolak perdamaian dalam mediasi yang digelar beberapa hari lalu.
“Iya betul kedua nama itu menolak damai, dan kegiatan itu dihadiri oleh Pak Walikota, Pa Dir Intel Polda Sul Sel, Kasat Intel Polrestabes Mks dan Kasat Intel Polres Pelabuhan Mks di Condotel Hotel kemarin,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Jumat (7/11).
Menanggapi hal tersebut, Lurah Layang Achdar Natsir mendesak aparat penegak hukum (APH) segera bertindak menangkap oknum yang di sebut sebagai dalang atau profokator kejadian Perpok dua Kelurahan ini.
“Kami sebagai warga Layang, meminta dengan tegas petugas dari Polsek Bontoala, Polrestabes Makassar, Polda Sulsel untuk menangkap kedua nama yang diduga kuat dalang, kami harap aparat jangan tinggal diam dan jangan tunggu ada korban jiwa dan rumah warga menjadi korban pembakaran karena perang yang terjadi tak hanya batu dan busur namun juga menggunakan bom melotov” ujarnya Ardy dengan nada tegas.
Hingga berita ini diterbitkan, aparat kepolisian masih melakukan pengamanan di sepanjang perbatasan Layang-Lembo sambil menunggu perkembangan penyelidikan lebih lanjut.
Penulis : Ahdar
Editor : Mursalim Thahir



























