Puluhan jeriken diduga milik pelangsir memenuhi area SPBU Bulo-Bulo JENEPONTO, membuat sopir mobil kesulitan mendapatkan BBM subsidi dan memicu antrean panjang sejak pagi.
Jeneponto, Dnid.co.id – Aktivitas dugaan pelangsiran BBM bersubsidi kembali dikeluhkan para sopir di Kabupaten Jeneponto.
SPBU Pertamina 74.923.01 Bulo-Bulo, Desa Kalumpang Loe, Kecamatan Arungkeke, diduga dikuasai puluhan jeriken yang memenuhi area pengisian sejak pagi hingga siang.
Dari pantauan di lokasi, Senin (24/11/2025) terlihat puluhan tumpukan jerigen milik diduga pelansir dan operator sibuk mengisi jerigen dengan BBM jenis Solar juga Pertalite.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Susah sekali mi dapat BBM subsidi di sini. Jeriken-jeriken itu duluan terus yang masuk di antrian, kami sopir mobil cuma bisa tunggu,” keluh Ansar, salah seorang sopir mobil yang diwawancarai, Minggu.
Menurut Ansar, antrean panjang yang didominasi pelangsir membuat sopir komersial yang sebenarnya menjadi sasaran utama kebijakan subsidi menjadi korban.
“Kami ini kerja di jalan, tapi kalau mau isi BBM saja bisa habis setengah hari. Bagaimana mau cari nafkah kalau begini?” tambahnya.
Ia mengaku kerap harus pindah dari satu SPBU ke SPBU lain demi mendapatkan solar atau pertalite bersubsidi.
“Kadang pas sampai di SPBU lain, kosong lagi bilangnya. Sudah langka memang sekarang gara-gara pelangsir itu,” tuturnya.
Kelangkaan pasokan ini, kata dia, memperparah keterlambatan aktivitas para sopir dan berdampak pada masyarakat umum.
“Kami terlambat antar barang, terlambat jemput orang, semua jadi kacau. Masyarakat juga jadi ikut terganggu karena antreannya panjang dan tidak teratur,” ujar Ansar.
Sejumlah saksi mata menyebut bentuk pelangsiran dilakukan dengan cara mengantre berulang-ulang menggunakan jeriken yang disembunyikan di sekitar area SPBU.
“Ada yang bolak-balik, isi jeriken, lalu keluar sebentar, masuk lagi. Itu yang bikin antrean tidak pernah habis,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
Para sopir berharap pihak berwenang segera turun tangan melakukan penindakan.
“Kami mohon aparat penegak hukum dan pemerintah daerah jangan tutup mata. Tegasmi itu pelangsir, supaya kami yang benar-benar butuh bisa terlayani,” tegas Ansar.
Ansar juga meminta pengelola SPBU lebih peka terhadap aktivitas mencurigakan yang menghambat layanan bagi masyarakat umum.
“Pengelola SPBU harus lebih tegas atur antrean, jangan biarkan jeriken-jeriken itu kuasai tempat. Kami butuh pelayanan yang adil,” tambahnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak SPBU Bulo-Bulo belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan aktivitas pelangsiran di lokasi mereka.
Daeng Tawang selalu pengawas diduga bermain yang coba dikonfirmasi hanya diam dan coba di hubungi tidak pernah merespom.
Penulis : Ricky
Sumber Berita : Pantauan lansung di lokasi




























