BeritaQ.com, Surabaya – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur melakukan gowes bersama para penggiat Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana) di Surabaya, Jumat (11/12/20).
Bersama tim gowes GBK ATT (Gowes Bangga Kencana Angel Temen Tuturane) perwakilan BKKBN Jawa Timur selain promosi program Bangga Kencana dengan membagikan leaflet juga menghimbau kepada masyarakat dan keluarga untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak, mengingat mulai meningkatnya lagi jumlah yang terpapar Covid-19 di Kota Surabaya.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd mengatakan bahwa saat ini prosentase dan jumlah yang terpapar virus Covid-19 meningkat, maka perlu upaya massif untuk senantiasa mengingatkan kembali dalam penerapan disiplin protokol Kesehatan “Ingat Pesan Ibu”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya menyambut baik kegiatan ini karena merupakan wujud dari upaya meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap program Pembangunan Keluarga, kependudukan dan Keluarga Berencana. Promosi sambil gowes merupakan kebersamaan yang dilakukan sangat efektif dimasa pandemic, langsung menyasar kepada masyarakat dan olah raga yang sangat digandrungi untuk menjaga kesehatan dan imun kita. Rutin setiap hari Jumat bersama tim GBK ATT melakukan gowes bareng keliling kota Surabaya,” terangnya.
Selanjutnya Teguh mengingatkan kembali bahwa secara umum kondisi kependudukan Jawa Timur dapat dilihat dari aspek kuantitas dan kualitas penduduk yang masih membutuhkan penanganan yang optimal meski angka TFRnya paling rendah se-Indonesia yaitu 1,9 (Survei RPJMN 2019).
Jumlah Penduduk Jawa Timur adalah ranking terbesar kedua setelah Jawa Barat namun secara kualitas jika dilihat dari IPMnya, Jawa Timur berada pada peringkat 15 se-Indonesia. Kesenjangan itulah agaknya sebagai salah satu faktor belum tercapainya tujuan Pembangunan secara optimal di Jawa Timur.
“Dalam melaksanakan Pembangunan Kependudukan di Jawa Timur diperlukan kerjasama dengan berbagai mitra, lintas sektor dan para komunitas.” Apabila program KB kendor, maka acaman terhadap meningkatnya stunting bahkan baby boorm di Jawa Timur, bisa menjadi sebuah kenyataan. Oleh karena itu, BKKBN telah mengambil kebijakan dimasa pandemi menuju era adaptasi kebiasan baru adalah melindungi keluarga dari Covid-19 dan melindungi keluarga dari Kehamilan yang tidak diinginkan. (NHC/Hum)