Makassar Dnid.co.id ).Sekretaris Badan Pengusaha Pemuda Pancasila (BPPP) Kota Makassar, Andi Matulolo M. Yudha, angkat suara perihal polemik lokasi TBBM atau Depo Pertamina Makassar. Hal itu disampaikan saat dikonfirmasi, Sabtu, (17/6/23)
Yudha menilai pihak pemerintah dan pertamina perlu mempertimbangkan dengan serius perihal dekatnya lokasi Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dengan kawasan padat penduduk. menurutnya, ini mengancam warga sekitar, seperti “Bom Waktu”.
“Saya menganggap bahwa ini mengancam keselamatan warga sekitar, dan tentunya seperti “bom waktu”, maka untuk kepentingan keselamatan masyarakat Buffer Zone menjadi sangat penting. Seperti yang diwartakan oleh Erick Thohir, berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi seluruh wilayah depo BBM yang dekat dengan area pemukiman warga,” ucapnya.
Menurutnya, ada opsi terbaik yang dapat diambil oleh Pertamina dan Pemerintah dalam menangani perasaan was-was masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“TBBM Pertamina Makassar yang pindah lokasi. Kemudian mencari tempat yang cocok dan jauh dari kediaman warga. Sebab, jika TBBM Pertamina Makassar yang dipindahkan, cost sosialnya tidak sebesar memindahkan warga sekitar TBBM PT Pertamina Makassar,” Jelasnya.
Lebih jauh, ia menegaskan agar DPR membuka forum terbuka dan menghadirkan pihak terkait guna membahas masalah ini, jika usul itu ditolak, maka persoalan ini perlu dibahas di DPR.
“Jika usulan ini ditolak, maka persoalan ini perlu dibahas di DPR, dengan menghadirkan Pemilik Perusahaan, Komisi terkait di DPR, dan warga sekitar TBBM PT Pertamina Makassar.
Hal ini bertujuan untuk transpansibilitas fasilitas publik yang sebisa mungkin tidak menyebabkan kerugian pada masyarakat
berbagai pihak mulai ramai menyoroti letak TBBM atau Depo Pertamina Makassar yang dinilai membahayakan keselamatan warga lantaran berdekatan dengan pemukiman padat penduduk.
Diketahui, TBBM atau Depo Pertamina tersebut berada di Jl Salabutung, Kelurahan Ujung Tanah, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar.
Berdasarkan pantauan Jurnalis, ditemukan fakta dimana posisi TBBM hanya dibatasi oleh tembok penghalang antara Pertamina dengan pemukiman warga sekitar.
Guna memastikan potensi ancaman terhadap masyarakat sekitar.
Diketahui sebelumnya, Kebakaran hebat terjadi di Terminal BBM (TBBM) atau Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Jumat (3/2/2023) malam.
Selain membakar area depo, api juga merembet ke permukiman warga yang berada di sekitar depo.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut korban jiwa kebakaran di Plumpang, Koja, Jakarta Utara tercatat sebanyak 33 orang. Angka ini mengacu data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan, dikutip dari ANTARA.



























