Breaking News

Radio Player

Loading...

Kapolres Jeneponto Atensi Kasi Propam Selidiki Dugaan Oknum Polisi Dapat Jatah Solar Subsidi di SPBU

Kamis, 9 Oktober 2025

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Dnid.co.id–Jeneponto– Propam Polres Jeneponto, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), bergerak cepat menyelidiki dugaan keterlibatan seorang anggota kepolisian yang disebut-sebut mendapat jatah solar bersubsidi dari sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jeneponto.

Langkah ini dilakukan setelah adanya pemberitaan terkait dugaan oknum polisi yang ikut menikmati “jatah solar” di beberapa SPBU. Informasi tersebut langsung mendapat atensi dari Kapolres Jeneponto, AKBP Widi Setiawan, yang menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir setiap bentuk pelanggaran di tubuh Polri.

“Kasi Propam bersama tim sedang melakukan pengumpulan bahan keterangan, baik dari internal maupun eksternal, untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar,” jelas Kapolres dalam keterangannya, Kamis (9/10/2025).

ads

Ia menegaskan, bila terbukti ada pelanggaran, pihaknya akan menindak tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
“Setiap pelanggaran, sekecil apapun, pasti ada konsekuensi hukum, baik etik maupun disiplin,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai langkah pencegahan, Kapolres juga meminta seluruh perwira untuk memperketat pengawasan terhadap anggota di lapangan dan memastikan tak ada yang bermain dalam penyaluran BBM bersubsidi.

Diberitakan sebelumnya, mencuat informasi adanya praktik bagi-bagi jatah solar bersubsidi di beberapa SPBU di Jeneponto yang melibatkan seorang oknum polisi berinisial SYT.
Seorang narasumber berinisial SR mengaku pernah menjadi pelansir solar yang mendapat pasokan dari jatah SYT.

“Tahun 2024, SYT dapat jatah 10 jerigen per hari dari tiga SPBU di Jeneponto,” ungkap SR kepada awak media, Rabu (8/10/2025).

Menurut SR, tiga SPBU yang disebut-sebut terlibat adalah SPBU BNI (SPBU Lama), SPBU Bulo-Bulo, dan SPBU Tarowang.
Jatah tersebut, katanya, dibayar pelansir setiap sepuluh hari sekali dengan keuntungan Rp5.000 hingga Rp10.000 per jerigen. Bahkan, SR mengaku memiliki bukti berupa transfer uang dan rekaman percakapan.

“Awalnya SYT ambil untung Rp5.000 per jerigen, tapi lama-lama naik jadi Rp10.000. Ada bukti transfernya semua,” tambah SR.

SR juga mengungkap bahwa jatah di dua SPBU kemudian dialihkan ke seseorang berinisial G, sebelum akhirnya disebut berpindah tangan ke ZLF, dan kini dikabarkan dikoordinasikan bersama pengawas SPBU Tarowang berinisial AW serta pelansir lain bernama Dg N.

“Informasinya, aktivitas pengisian jerigen oleh Dg N selalu lancar kalau SYT ada di lokasi,” ujar SR.

SR bahkan menegaskan, ada bukti rekaman dan transfer yang bisa membuka tabir dugaan keterlibatan oknum aparat tersebut.
“CCTV SPBU bisa jadi alat bukti kalau pihak berwenang mau serius,” tegasnya.

Saat dikonfirmasi, SYT membantah keras tudingan tersebut. Ia menegaskan, dirinya justru aktif melakukan patroli dan penertiban agar tidak terjadi penyelewengan BBM bersubsidi.

“Saya tidak tahu soal solar. Justru saya yang melarang orang mengambil atau menimbun solar,” katanya.

SYT menduga tuduhan itu muncul karena adanya konflik pribadi dengan SR.
“Itu SR yang sebenarnya penimbun solar. Saya punya buktinya,” tegasnya.

Terkait bukti transfer yang disebut SR, SYT mengaku memang pernah menerima uang, namun dengan alasan berbeda.
“Itu uang perbaikan mobil saya, bukan untuk urusan solar,” ujarnya.

Dari hasil penelusuran, sejumlah rekaman video dan foto memperlihatkan aktivitas pengisian jerigen di beberapa SPBU.
Dalam dua bukti transfer yang diterima awak media, terdapat keterangan bertuliskan “partisipasi SPBU BNI 8 sdngn 17” dan “partisipasi SPBU BNI Bulo u/ 19/07/24”, senilai Rp500 ribu.

Temuan ini memperkuat dugaan adanya jaringan mafia solar yang melibatkan pengawas SPBU, pelansir, dan diduga juga oknum aparat, di tengah kebijakan pemangkasan kuota BBM bersubsidi oleh Pertamina di wilayah Jeneponto.

Sejumlah aktivis lokal menilai, kasus ini menjadi ujian serius bagi Polres Jeneponto dan Pertamina untuk menegakkan aturan.
“Publik menanti bukti nyata bahwa hukum masih berlaku sama untuk semua, bukan hanya untuk rakyat kecil,” ujar salah satu aktivis yang enggan disebutkan namanya.

Penyelidikan yang kini dilakukan Propam diharapkan bisa mengurai benang kusut dugaan mafia solar di Jeneponto.
Kapolres AKBP Widi Setiawan menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk membersihkan internal kepolisian dari oknum yang mencoreng institusi.

Penulis : Herman

Berita Terkait

Viral Dugaan Pelat Bodong Milik Pejabat Polrestabes Makassar, Aktivis Minta Propam Usut Tuntas
AKP H. Ramli Klarifikasi Dugaan Penggunaan Pelat Bodong: “Itu Mobil Saya, Surat-Surat Lengkap”
Tiga Pemuda Bone Diciduk Dini Hari, Polisi Bongkar Jaringan Sabu Antar-Kelurahan
Pelarian Berakhir di Kolaka,Residivis Curanmor Dihadiahi Timah Panas Polisi
Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan
Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan
Kasus Jambret Viral Terungkap! Tiga Pemuda di Makassar Ditangkap Polsek Panakkukang
Salah Paham Berujung Penganiayaan, Kadus dan Warga Desa Tanjonga Saling Lapor Polisi
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 21:26 WITA

Viral Dugaan Pelat Bodong Milik Pejabat Polrestabes Makassar, Aktivis Minta Propam Usut Tuntas

Kamis, 9 Oktober 2025 - 21:07 WITA

AKP H. Ramli Klarifikasi Dugaan Penggunaan Pelat Bodong: “Itu Mobil Saya, Surat-Surat Lengkap”

Kamis, 9 Oktober 2025 - 12:12 WITA

Kapolres Jeneponto Atensi Kasi Propam Selidiki Dugaan Oknum Polisi Dapat Jatah Solar Subsidi di SPBU

Kamis, 9 Oktober 2025 - 09:00 WITA

Pelarian Berakhir di Kolaka,Residivis Curanmor Dihadiahi Timah Panas Polisi

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:35 WITA

Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:31 WITA

Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:22 WITA

Kasus Jambret Viral Terungkap! Tiga Pemuda di Makassar Ditangkap Polsek Panakkukang

Rabu, 8 Oktober 2025 - 20:08 WITA

Salah Paham Berujung Penganiayaan, Kadus dan Warga Desa Tanjonga Saling Lapor Polisi

Berita Terbaru