Breaking News

Radio Player

Loading...

Penyuluh KB Jawa Timur, Ujung Tombak Cegah Cluster Keluarga

Kamis, 1 Oktober 2020

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

BeritaQ.com, Sidoarjo ~ Covid-19 telah memberikan dampak terhadap kehidupan keluarga. Hasil Survey Daring BKKBN terhadap 20.680 keluarga di Indonesia, menyebutkan bahwa kondisi pekerjaan, kondisi keuangan keluarga dan kecukupan makanan, kondisinya semakin memburuk selama pandemi Covid-19 sampai Mei 2020. Selain itu, 95,8 % keluarga menunjukkan kecenderungan mengalami stress. Rabu (30/09/20)

Pada tanggal 9 Desember 2020 nanti, ada 19 Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang sangat berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19 secara meluas. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggandeng berbagai pihak, khususnya Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur untuk mengerahkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk terus mensosialisasikan program 3 M (Menggunakan masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak) untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan program Nasional adalah bersatu lawan Covid-19 sedang untuk Jawa Timur adalah bergotong-royong lawan Covid-19, sebab untuk melawan Covid-19 ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri tetapi harus bergotong-royong dan saling bahu-membahu.

ads

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Yang harus diwaspadai adalah lahirnya cluster keluarga, apalagi ada 19 Kabupetan/Kota yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak pada Desember nanti. Untuk itu, diharapkan Penyuluh KB bisa melakukan sinergitas dengan petugas masing-masing di kampung dan di wilayah kerjanya,” imbuh Khofifah dalam sambutannya pada Acara Temu Bareng Penyuluh KB Provinsi Jawa Timur di Hotel Luminor Sidoarjo.

Perempuan yang pernah menjabat sebagai Kepala BKKBN Pusat ini menjelaskan Penyuluh KB ini tugasnya multi, multi dan multi. Seorang Penyuluh KB, bagi Khofifah adalah sosok yang sangat luar biasa, sebab seorang Penyuluh KB adalah orang yang memiliki kemampuan konseling luar biasa. Masyarakat kalau sudah berkonsultasi akan lama dan bisa semua hal dikonsultasikan.

Bahkan di era digital ini LanjutKhofifah, tugas Petugas KB semakin seru, dimana muncul permasalahan baru yaitu banyaknya anak yang sudah kecanduan dengan gadget. Untuk itu, kemampuan Penyuluh KB juga harus terus ditingkatkan sebab tantangan ke depan akan semakin sulit.

“Penyuluh KB ini harus sangat advance tapi sayang kurang tereksplor. Untuk itu, para Penyuluh KB harus berani untuk mengeksplor diri sendiri,” ungkapnya.

Khofifah menjelaskan menurut data yang ada, sebanyak 86 persen masyarakat sangat tahu bagaimana penyebaran Covid-19, namun 46 persen lebih mengkhawatirkan soal ekonomi dan hanya 43 persen saja yang mementingkan masalah kesehatan.

“Inilah pak Teguh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menambahkan, Penyuluh KB sangat dibutuhkan,” tegas Gubernur Wanita Pertama di Jawa Timur ini.
Khofifah menjelaskan Penyuluh KB harus bisa memberikan konseling yang komprehensif antara masalah ekonomi dan masalah kesehatan. Sebab yang terjadi di masyarakat saat ini adalah masalah ekonomi menjadi yang utama dan masalah kesehatan dinomorduakan. Padahal untuk masalah ekonomi dan masalah kesehatan pun tetap menjadi prioritas dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKB Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan selain pengaruhnya kehidupan keluarga, pandemi covid-19 yang dimulai sejak Februari 2020 telah berdampak pada program KB. Angka drop out keserta KB selama 6 (enam) bulan terakhir terjadi kenaikan. Hasil laporan SR BKKBN, Bulan Juli terdapat DO KB sebesar 10,46%, angka tersebut naik 9,33% dari kondisi Februari 2020 sebesar 1,13 %. Kenaikan DO KB tersebut berdampak pada meningkatkan prosentase PUS Hamil.

Untuk itu, sambung Teguh, pihaknya selalu menyerukan kepada masyarakat untuk menunda kehamilan selama pandemi saat ini. Sebab, three semester pertama di masa kehamilan banyak keluhan dan imunitas ibu akan menurun dan ini sangat berpotensi terjadinya penularan Covid-19. Apalagi, saat ini, di Jawa Timur juga masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan angka stunting.

“Bila angka kehamilan selama masa pandemi ini terus meningkat maka baby boom sangat berpontensi untuk terjadi,” imbuhnya.

Teguh menyebutkan sebanyak 2000 orang Penyuluh KB (PLKB) dan 8.513 Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan) terus melakukan sosialisasi untuk tidak putus pakai KB. Pihaknya juga sangat berterima kasih kepada Gubernur Jawa Timur yang telah memberikan bantuan berupa masker sebanyak 40 ribu masker yang akan langsung didistribukan seluruh masyarakat Jawa Timur. Dalam rangka untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Sementara itu, melalui virtual juga bergabung Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo yang menekankan perubahan tagline BKKBN dari dua anak cukup menjadi dua anak lebih sehat.

“Di Indonesia masih ada unsur subjektif yang mempengaruhi jumlah anak, maka dari itu tagline BKKBN terbaru adalah dua anak lebih sehat,” tegasnya.

Pemilihan dua anak lebih sehat, jelas Hasto bukan karena keinginan dari BKKBN tetapi berdasarkan hasil penelitian di seluruh dunia, yang menyebutkan bahwa resiko kehamilan pertama dan kehamilan kedua tidak terlalu besar. Sedangkan untuk kehamilan ketiga, keempat dan seterusnya akan lebih banyak potensi-potensi gangguan kesehatan baik bagi ibu maupun bagi janin yang ada di dalam kandungan.

“Di masa pandemi ini, Kampung KB diharapkan bisa lebih baik dari kampung lainnya, dimana angka kehamilan tetap terkontrol, angka putus KB bisa ditekan dan kejadikan stunting pun bisa ditekan sekecil mungkin,” imbuhnya.

Hasto juga menyebutkan di Indonesia ada 4.8 juta ibu melahirkan tapi yang memakai KB jumlahnya sangat sedikit. BKKBN terus merekomendasikan jarak antar kelahiran lebih dari 36 bulan atau jarak antara kehamilan di atas dua tahun.

“Yang menjadi target kita saat ini adalah ibu yang habis melahirkan harus ber-KB agar tidak terjadi unmetneed,” tegasnya.
Tingginya angka drop out KB di masa pandemi ini sangat mengkhawatirkan, sambung Hasto, sebab bila ada 100 orang berhenti suntik KB, maka akan ada 10 wanita berusia 20 – 35 tahun yang akan hamil, dua bulan kemudian akan ada 20 orang yang hamil. Sedangkan bila berhenti minum pil KB maka bulan pertama akan ada 20 orang wanita hamil dan dibulan kedua 40 orang.

“Apalagi bagi pengantin baru sebanyak 80 persen akan hamil dalam satu tahun pertama pernikahan mereka. Inilah yang menjadi target PKB untuk menekan unmeetned,” ujarnya.

PKB tidak boleh lelah dalam melakukan sosialisasi Bangga Kencana dan juga perilaku 3M di era pandemi saat ini. Agar tidak terjadi fenomena baby boom karena tingginya angka drop out KB maka PKB harus meningkatkan kerjasama dengan mitra untuk terus mensosialisasikan program Bangga Kencana. (NHC)

Berita Terkait

Antusiasme Warga Ramaikan Bakti Sosial HUT Sulsel ke-356 di RSKD Dadi
Peringati Hari Jantung Sedunia, Yayasan Peduli Insan Bangsa Lakukan Cek Kesehatan Gratis di Tiga Lokasi 
Bangun Tengah Malam atau Terlalu Pagi? Bisa Jadi Late Insomnia
Pengidap Penyakit Ini Dilarang Makan Sukun
Bupati JKA Perjuangkan RS Tipe D Sungai Limau ke Pemerintah Pusat
Bupati JKA Optimis Pembangunan SMA Garuda dan Rumah Sakit Tipe D Berjalan Lancar
Satlantas Polrestabes Makassar Gelar Bakti Kesehatan Peringati Hari Keselematan dan Hut Lalu Lintas ke 70 Tahun
Bayi Meninggal Diduga Kelalaian Tim Medis, Ortu Pasien Tuding Pelayanan Buruk RS Pertiwi Makassar
Berita ini 2 kali dibaca
Tags:

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:41 WITA

Antusiasme Warga Ramaikan Bakti Sosial HUT Sulsel ke-356 di RSKD Dadi

Sabtu, 27 September 2025 - 12:35 WITA

Peringati Hari Jantung Sedunia, Yayasan Peduli Insan Bangsa Lakukan Cek Kesehatan Gratis di Tiga Lokasi 

Kamis, 25 September 2025 - 14:09 WITA

Bangun Tengah Malam atau Terlalu Pagi? Bisa Jadi Late Insomnia

Rabu, 24 September 2025 - 10:46 WITA

Pengidap Penyakit Ini Dilarang Makan Sukun

Selasa, 23 September 2025 - 00:24 WITA

Bupati JKA Perjuangkan RS Tipe D Sungai Limau ke Pemerintah Pusat

Rabu, 17 September 2025 - 20:58 WITA

Bupati JKA Optimis Pembangunan SMA Garuda dan Rumah Sakit Tipe D Berjalan Lancar

Rabu, 10 September 2025 - 14:24 WITA

Satlantas Polrestabes Makassar Gelar Bakti Kesehatan Peringati Hari Keselematan dan Hut Lalu Lintas ke 70 Tahun

Minggu, 7 September 2025 - 19:36 WITA

Bayi Meninggal Diduga Kelalaian Tim Medis, Ortu Pasien Tuding Pelayanan Buruk RS Pertiwi Makassar

Berita Terbaru

Sosial Politik

Alun-Alun Pamulang Jadi Tempat Favorit Warga untuk Olahraga Santai

Rabu, 8 Okt 2025 - 22:44 WITA

Kriminal Hukum

Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan

Rabu, 8 Okt 2025 - 20:35 WITA

Kriminal Hukum

Polisi Ringkus Remaja Pengedar Sabu di Kajang, Puluhan Saset Diamankan

Rabu, 8 Okt 2025 - 20:31 WITA