Breaking News

Radio Player

Loading...

Kelompok Penjahat Di Papua Tak Memiliki Hati Nurani

Kamis, 24 Agustus 2023

URL berhasil dicopy

URL berhasil dicopy

Ist

Ist

PAPUA DNID – Hati nurani adalah salah satu insting dan dorongan yang membuat manusia mampu membangun masyarakat. Kelompok manusia yang tidak memiliki dorongan tersebut, atau yang kadarnya kurang, tidak akan mampu membangun masyarakat dan tidak bisa berkembang sebaik kelompok manusia yang mampu membangun masyarakat.

Suatu hal yang penting mengenai hal itu adalah pandangan kita yang membuktikan bahwa kelompok penjahat di Papua tidak memiliki hati nurani, bahwa mereka menganggap seakan-akan berjuang untuk masyarakat di Papua ternyata faktanya hanya sekelompok manusia yang suka kekerasan. Di situlah kita harus memahami pandangan tentang bukti yang ditemukan ini mengenai apa yang terjadi di Papua, dan dari perspektif ini tampaknya lebih mungkin bahwa mereka harus berjuang melawan penyakit internalnya di sana.

Hati nurani perlu dihadirkan di Papua, dan menjalin Persaudaraan Manusia untuk menghindari konflik maupun tekanan-tekanan dari luar. Seperti yang dikatakan, hati nurani adalah konsep universalis untuk seluruh manusia di dunia secara moral satu sama lain.

ads

Tak adanya Penghargaan Kehidupan yang Benar dapat ditemukan dari perilaku kelompok penjahat yang dilakukan di Papua. Kelompok penjahat tak akan pernah memiliki kontribusi praktis yang patut diteladani untuk menyelesaikan masalah-masalah besar di Bumi Papua karena sering berdasar pada kekerasan, pembunahan, teror, dan kejahatan lainnya, membakar dan menghancurkan apa yang telah dibangun sangatlah biadab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kelompok penjahat seperti itu jelas tidak memiliki hati nurani untuk menangani masalah terkait dengan hak asasi manusia, mereka hanya akan menghasilkan kejahatan, kemiskinan, dan konflik, demi “menutup celah yang ada antara dunia yang kita punya dan dunia yang diinginkan kebanyakan orang di seluruh dunia.”

Kelompok penjahat jauh dari rasa kasih sayang karena mereka juga memerangi saudaranya yang berselisih dengannya, seolah-olah berjuang untuk masyarakat Papua namun yang ada hanyalah tindak kekerasan, bahkan tak segan-segan membunuh, melakukan kehancuran yang lebih besar dan menghancurkan masyarakat Papua atas nama perjuangan.

Kelompok penjahat tak akan pernah berhasil menyelesaikan ujian moral kehidupan, ia hanya menawarkan kehancuran abadi. Itulah yang dapat menggambarkan kelompok penjahat untuk dipahami masyarakat Papua. Masyarakat Papua harus memahami tindakan egois terus menerus yang dilakukan kelompok penjahat, kejahatan yang dilakukan. Di mana letak hatimu? Kita tak akan menemukan kesukaan dan ketenangan hati. Tak ada kebaikan kelompok penjahat di Papua karena karakter yang jahat tidak terkompromi dan tindakan yang egois terus menerus dilakukan untuk menghancurkan kebaikan yang telah dilakukan.

Segala Sesuatu Penting Dimulai dari Dalam Diri untuk menghadapi tuntutan kehidupan sehari-hari dengan sabar dan bijaksana. Memiliki sumber daya batin untuk menggantikan kebiasaan berpikir yang merusak dengan kebiasaan pikiran, hati, dan jiwa yang lebih dalam dan memberi kehidupan. Di saat-saat terbaik (momen-momen lain), kita mampu untuk mengatasi masalah dalam kehidupan dan benar-benar ingin bebas dari semua kemarahan dan kepahitan dan perselisihan.

Mendambakan keberanian batin untuk memaafkan orang lain, merindukan semangat pertobatan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan yang diubahkan. Hubungan interaktif yang berkelanjutan, memberi kehidupan, terus menerus dengan sukacita melalui cinta dan kedamaian dan kesabaran dan kebaikan dan kesetiaan kepada NKRI dan kelembutan dan pengendalian diri yang hidup dalam persatuan Indonesia. (*)

Simpan Gambar:

Berita Terkait

Aksi Pencurian Senyap di Jantung Kota Terbongkar Sebelum Pelaku Kabur Menyeberang Pulau
Galakkan Ops KRYD, Polsek Manggala Amankan 50 Liter Miras Ballo
Gerak Cepat Personel Polsek Biringkanaya Bubarkan Pesta Miras
Press Release Akhir Tahun 2025, Kapolda Sulsel Paparkan Capaian Kinerja dan Situasi Kamtibmas Sepanjang Tahun 2025
Kanada Bangun PLTN Modular, Indonesia Siap Menyusul?
Actinium-225: Bukti Manfaat Nuklir Untuk Manusia
Mengapa Negara Kepulauan Justru Membutuhkan PLTN?
Polres Luwu Tindak Tegas Aktivitas Judi Sabung Ayam di Dua Lokasi
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 22:52 WITA

Aksi Pencurian Senyap di Jantung Kota Terbongkar Sebelum Pelaku Kabur Menyeberang Pulau

Senin, 29 Desember 2025 - 19:21 WITA

Gerak Cepat Personel Polsek Biringkanaya Bubarkan Pesta Miras

Senin, 29 Desember 2025 - 18:44 WITA

Press Release Akhir Tahun 2025, Kapolda Sulsel Paparkan Capaian Kinerja dan Situasi Kamtibmas Sepanjang Tahun 2025

Senin, 29 Desember 2025 - 18:27 WITA

Kanada Bangun PLTN Modular, Indonesia Siap Menyusul?

Senin, 29 Desember 2025 - 15:25 WITA

Actinium-225: Bukti Manfaat Nuklir Untuk Manusia

Senin, 29 Desember 2025 - 15:19 WITA

Mengapa Negara Kepulauan Justru Membutuhkan PLTN?

Senin, 29 Desember 2025 - 12:07 WITA

Polres Luwu Tindak Tegas Aktivitas Judi Sabung Ayam di Dua Lokasi

Senin, 29 Desember 2025 - 11:42 WITA

Antisipasi Balap Liar dan Geng Motor, Samapta Polrestabes Makassar Gencar Patroli Dini Hari

Berita Terbaru

Caption: Suasana Rakernas PJS yang dilangsungkan secara hybrid, Senin (29/12/2025)

Peristiwa

Rakernas PJS Menghasilkan Tiga Pedoman Organisasi Strategis

Selasa, 30 Des 2025 - 00:47 WITA