DNID, SULAWESI SELATAN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Luwu Utara, Sulawesi Selatan menggelar “Deklarasi Pemilu Damai” dan silaturahmi Forkopimda bersama ormas dan parpol, Rabu 31 Januari 2024 di Ruang Pertemuan Badan Kesbangpol, Kelurahan Bone Tua Kecamatan Masamba, Jalan Simpurusiang.
Abdul Hakim Bukara, Kepala Badan Kesbangpol menyambut baik serta mengapresiasi atas semangat dan antusiasme hadirin dan tamu undangan dalam kegiatan deklarasi pemilu damai ini pemilihan umum (pemilu) 14 Februari 2024, sejatinya tidak hanya merupakan ruang bagi masyarakat untuk memilih presiden/wakil presiden serta anggota dewan dan utusan daerah tetapi juga merupakan proses pembelajaran dalam rangka pendewasaan bangsa. Pelaksanaan pemilu merupakan momentum ujian bagi seluruh elemen bangsa, mengenai seberapa jauh nilai-nilai demokrasi telah menjadi bagian dari jati diri bangsa indonesia.

“Kita semua yang hadir di sini tentu sependapat, bahwa pemilu damai adalah sebuah kerja besar yang membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen bangsa, mulai dari tataran individu, kelompok-kelompok masyarakat, dan penyelenggara pemilu hingga pemerinta dalam segala tingkatan. Pemerintah sendiri, telah memberikan komitmennya untuk menjaga kondusifitas dan keamanan yang maksimal selama perhelatan pemilu,” sebut Hakim panggilan akrab mantan Kepala Dinas Perhubungan Luwu Utara (Lutra).

Oleh karena itu, pesan Kaban Kesbangpol Lutra dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan yang ada di Luwu Utara julukan Bumi Lamaranginang, sesuai dengan batasan kewenangan masing-masing, untuk turut memastikan bahwa pemilu damai tidak hanya semata-mata dimaknai sebagai kata-kata atau slogan belaka, melainkan sebagai komitmen, ikhtiar kita untuk menciptakan atmosfer yang kondusif selama seluruh rangkaian tahapan pemilu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia mengajak agar semua bisa bahwa, menjaga kedamaian, keamanan dan kelancaran pemilu bukan sekedar tanggung jawab aparat keamanan dan penyelenggara pemilu, namun merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, tanpa terkecuali. Seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan pemilu, khususnya partai politik dan organisasi-organisasi pendukungnya, dalam melaksanakan tahapan kampanye politik, dapat menjalankan perannya dengan tanpa mencederai harga diri dan martabat pihak-pihak lain, termasuk lawan politiknya.
“Saya juga berpesan agar masa kampanye sebaiknya tidak diisi dengan kegiatan yang provokatif, tidak produktif dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Menutup sambutan ini, saya mengharapkan kepada kita semua, khususnya yang hadir dalam deklarasi pemilu damai pada hari ini, agar dapat selalu bekerja sama dalam menyukseskan pesta demokrasi. Sehingga di masa mendatang, sejarah akan mencatat penyelenggara pemilu 2024 dengan tinta emas, karena menjadi bukti bahwa masyarakat telah kian cerdas dalam berpolitik,” terangnya.
Dalam acara itu dibacakan bersama naskah Deklarasi Pemilu Damai yakni,
– Siap berpartisipasi dan berperan aktif pada pemilu 2024 secara jujur, adil dan santun, berbudaya dan bermartabat, serta mendukung pelaksanaan pemilu sebagai sarana integritas bangsa.
– Siap berkampanye secara produktif dengan mengedepankan unsur budaya dan kearifan lokal.
– Siap bekerjasama untuk tidak melakukan politik uang, politisasi SARA, menyebarkan berita hoax, provokasi dan ujaran kebencian.
– Siap bekerjasama dengan aparat Polri dan TNI untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, aman dan damai pada pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Bumi Lamaranginang, serta dapat mengendalikan massa pendukung masing-masing dan mendukung sepenuhnya tindakan tegas aparat penegak hukum.
– Dan siap menerima apapun hasil pemilu 2024 dengan terbuka dan lapang dada.

Pewarta: Yustus
Penulis : Yustus
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan