Kader PDIP dan mantan Gubernur Kalimantan Barat (Cornelis) Hina Prabowo, berikut tanggapan kader karang taruna kota makassar,
Beredar sebuah video berdurasi 1 menit 16 detik yang tersebar di grup-grup WhatsApp dan kini telah viral, Cornelis yang berbicara dengan bahasa daerah diduga menghina fisik Prabowo.(12/02/2024).
Sangat disayangkan seorang politisi dan bahkan mantan Gubernur yang harusnya memberikan contoh baik dalam berpolitik, malah memperlihatkan perilaku tidak pantas dengan menghina fisik Pak Prabowo,
Adapun kata-kata kasar yang menyebut pak Prabowo mirip binatang, saya rasa ini sudah sangat keterlaluan, kalau beliau sendiri yang menjelaskan bahwa ada bagian tubuh yang dirusak oleh kelompok fretelin,
maka harusnya dia paham bahwa cacat yang di derita pak prabowo itu di dapatkan saat mengemban tugas negara untuk berperang dengan kelompok fretelin di Timor Timor demi menjaga kedaulatan negara,
Mendengar hal tersebut, Sebagai Ketua Karang Taruna Kec. Ujung Pandang juga nengkrikit yang dilakukan oleh Mantan Gubernur Kalimantan Barat itu,
“harusnya dia menghargai jasa beliau dan bukan menghina dengan cara biadab. Ini penghinaan besar terhadap seorang yang telah berjasa kepada negara, ini adalah penghinaan besar buat institusi TNI,” Ujarnya
Ia juga menambahkan, Bapak Prabowo Subianto adalah Patriot Bangsa dan patut diberi Apresiasi bukan malah dihina, Berbeda Pilihan itu lumrah dan memiliki seni yang indah bukan malah menghina serta menjatuhkan,” pungkas Rafli (18/02/2024.
Dilansir dari Beritajateng adik Prabowo Subianto yaitu Hashim Djojohadikusumo pernah menyampaikan terkait kondisi yang dialami oleh kakaknya itu,
“Saya ingin menyampaikan bahwa Prabowo Subianto berjalan pincang karena ia ikut berjuang, dan dia hampir mati lima kali demi republik Indonesia,” Ucapnya
Ia mengalami cedera karena bertempur untuk bendera merah putih, untuk Republik Indonesia,” ujar Hashim di acara deklarasi komunitas disabilitas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan pada Senin, 27 November 2023.
Dalam video itu dinarasikan bahwa pak Prabowo disebut mirip binatang yang dilontarkan dengan menggunakan bahasa daerah.
“Sangat biadab, fisik bukanlah sebuah bahan candaan apalagi hal ini digunakan untuk menjatuhkan lawan politik yakni salah satu capres 02. Tentu hal ini perlu menjadi perhatian dan harus segera ditindak lanjuti”, tegas Rafly.
Body shaming bukanlah sebuah tindakan yang dinormalisasi, olehnya itu sebagai anak bangsa yang paham pentingnya bela negara tentu saya sangat tersinggung,
menurut saya ini bukan hanya penghinaan tapi ujaran kebencian yang sengaja di buat untuk menghasut orang orang agar membenci sosok Prabowo dan saya rasa ini sangat biadab,
Olehnya itu aparat kepolisian harus segera bertindak untuk melakukan proses hukum kepada manusia yang tidak mengetahui kontribusi orang terhadap negara ini. Tutupnya Rafly (18/02/2024), Tutup.
Penulis : I 'Tisham Fajri
Editor : Redaksi
Sumber Berita : Muhammad Rafly