DNID, SULAWESI SELATAN – Masyarakat di 3 (Tiga) Kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan setiap tahun kena banjir sungai Rongkong. Dan selalu memohon ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mengatasi kerusakan tanggul jebol di tiga kecamatan yakni, Malangke Barat, Sabbang Selatan dan Kecamatan Sabbang.
Banjir sungai Rongkong setiap tahun mengakibatkan banjir dan merendam pemukiman warga di tiga kecamatan tersebut setiap tahunnya di musim hujan.
“Hal ini disebabkan kondisi hutan dihulu Sungai Rongkong sudah kritis. Akibat dihulu tidak bisa tertampung lagi sehingga meluap dan deras, bahkan mengikis pinggir-pinggir sungai dan lahan milik warga,” sebut mantan penyuluh penghijauan DAS Saddang, Bunga.
Prinsipnya banjir terjadi karena air hulu yang bertambah dan tidak tertampung lagi. Itu terjadi erosi dan tanah-tanah dipegunungan longsor, sehingga harus dilakukan upaya reboisasi didaerah hulu, dan itu harus terencana sistematis dan serius.
Kondisi tersebut dialami warga di Kecamatan Malangke Barat, Sabbang dan Kecamatan Sabbang Selatan.
Para bhabinsa juga telah melihat langsung tanggul jebol, yang menyebabkan banjir di Kecamatan Malangke Barat, Sabbang dan Sabbang Selatan serta Baebunta Selatan yang dipicu oleh curah hujan yang tinggi.
“Banjir yang terjadi sejak Senin, (22/4) malam itu lantaran curah hujan yang cukup tinggi sehingga tidak kuat menampung debit air dari Sungai Rongkong wilayah,” sebutnya.
Sementara pihak Personil dari setiap Polsek sudah melihat dan memastikan bahwa warga binaannya yang terkena dampak banjir berada dalam kondisi yang aman.
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya
Penulis : Yustus
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan