dnid.co.id, Sulawesi Selatan – Cabai merupakan Salah Satu Komoditas Yang Termasuk Kelompok Pembentuk Inflasi.
Kenaikan Harga Komoditi Cabai dapat berdampak Besar Pada Inflasi Sehingga dapat menurunkan Daya Beli masyarajkat dan Berpotensi untuk menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Untuk menekan Laju Inflasi dari Komoditi Cabai, Salah Satu Upaya yang dilakukan Tim Bidang Hortikultura Dinas TPHBUN Sulsel adalah dengan melakukan peningkatan Kapasitas Petani Cabai Secara Rutin. Kamis 30 Mei 2024 Tim Gabungan Bidang Hortikultura Dinas TPHBUN Sulsel & Dinas TPH Gowa laksanakan Kegiatan Kelompok Tani Terlatih GAP (Good Agriculture Practices) Di Kelompok Tani Lambere Kec. Bajeng Kab. Gowa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPHBUN Sulsel Uvan Nurwahidah mengatakan bahwa, Kegiatan ini Bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan Pelaku Usaha Hortikultura mengenai prinsip Budidaya Hortikultura Yang Baik atau Good Agrivculture Practices (GAP) serta meningkatkan kesadaran Petani untuk pemenuhan persyaratan Jaminan Mutu dalam menghasilkan Produk Hortikultura yang akan meningkatkan Nilai Ekonomis dan Daya Saing Produk Hortikultura.
Dengan adanya GAP dilakukan Transformasi Pengetahuan sehingga Petani mampu untuk memperbaiki proses produksi mejadi lebih Ramah Lingkungan, Meningkatkan kualitas produk sesuai standar, sehingga memungkinkan penelusuran semua aktivitas produksi untuk dapat dilacak balik jika terjadi masalah atau keluhan konsumen
Produksi Cabai di Gowa Tahun 2023 Mencapai 1.736 Ton sehingga untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi Cabai diperlukan cara yang efektif & efisien apalagi ditengah Ancaman Dampak Perubahan Iklim & Tuntutan Pasar. Data BPS April 2024 Menunjukkan Bahwa Angka Inflasi (YoY) Sulsel (2,75%) Lebih Rendah dari angka Inflasi secara Nasional (3,0%).
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan