Makassar,DNID.co.id – Pilkada tahun ini diwarnai dengan menghilangnya rasa demokrasi artinya warga tidak bebas lagi menentukan pilihan yang dianggap sesuai dengan harapannya. Namun apa yang terjadi sekarang dengan terang terangan penguasa menghalalkan semua cara demi keserakahannya untuk berkuasa terus.
Hal ini terlihat Walikota Makassar Danny Pomanto melakukan pemecatan Ketua RT dan Ketua RW yang dianggap tidak mendukung isterinya Indira Yusuf Ismail menjadi Walikota Makassar dan dirinya ( Danny Pomanto ) calon gubernur Sulawesi Selatan periode 2024 – 2029.
Salah satu contoh dari sekian banyak kasus pemecatan Ketua RW dialami Akriyana Amin Patarai sebagai Ketua RW 004 dan Zhoekifli Aziz Ketua RT 002 RW 004 hanya karena mendukung calon Walikota lain bukan calon Walikota isterinya Danny yaitu Indira Yusuf Ismail. Hal ini terjadi di Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Dengan entengnya Lurah Lembo Muh. Armansyah Fernanda memanggil Ketua RW 004 ke Kantornya untuk menerima Surat Keputusan pemecatannya sebagai Ketua RW 004 Kelurahan Lembo dengan alasan klasik kurang menghadiri kegiatan Kota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
” Surat Keputusan pemecatannya ditanda tangani oleh Danny Pomanto pada tanggal 12 September 2024 setelah Akriyana Amin Patarai mempertanyakan ke Pak. Lurah bahwa SK itu siapa yang tanda tangan dan tanggal berapa,”ungkap Akriana.
Lanjut Akriana menuturkan, besar dugaannya karena alasan pemecatannya sangat erat hubungannya karena kehadirannya pada acara sosialisasi Munafri Arifuddin yang bertagline MULIA di Kompleks Pratama Green Apple tanggal 9 September 2024, karena surat pemecatan cuma selisih dua hari setelah acara sosialisasi tersebut.
” Pada waktu saya ke Kantor untuk memenuhi panggilan Lurah, saya juga di larang merekam pembicaraan oleh Lurah Armansyah,”tegas Akriana.
Di tempat terpisah, Hal yang sama juga dirasakan Herman Maddaung salah satu warga yang kebetulan juga Ketua RW yang dipecat gara-gara tidak mendukung ADAMA pada waktu Pilwakot 2019 yang silam.
“Memang Pak. Danny Pomanto ingin memantapkan dinastinya karena kelihatan setelah dia habis periodenya yang ke 2 kalinya malah isterinya disuruh maju untuk menggantikannya sementara dirinya maju juga sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan. Jadi suami gubernur dan isteri walikota Nabilang orang ambil semuami,”kata Herman.
“Sekarang masyarakat sudah cerdas dan sudah bisa membedakan mana pemimpin yang haus kekuasaan dan ingin melanggengkan dinastinya dengan pemimpin yang memang ingin mengabdi di daerahnya,”tutup Herman.
Penulis : H.R
Editor : M . Akbar
Sumber Berita : RT / RW Lembo