Bulukumba,DNID.co.id – Aliansi Masyarakat Bersatu (Asatu) Kabupaten Bulukumba kembali turun aksi menyuarakan dan menunjukkan komitmennya dalam mengawal kebijakan pemerintah serta menjaga hak-hak masyarakat, di depan kantor bupati Bulukumba, jalan Jendral Sudirman, Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Dalam aksinya, mereka menyoroti sejumlah masalah krusial yang terjadi di Bulukumba, mulai dari dugaan korupsi dalam kegiatan swakelola DAK di Dinas Pendidikan, hingga maraknya mafia pupuk subsidi yang merugikan masyarakat petani.
Ketua Asatu Bulukumba , AM Try Wahyudi Nur mengatakan pemerintah, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, memiliki tanggung jawab besar dalam menjalankan tugas mereka secara transparan dan bebas dari korupsi.Pentingnya pengawasan terhadap pengusaha swasta yang turut terlibat dalam berbagai aktivitas ekonomi di daerah ini.
Salah satu isu yang paling disoroti Asatu adalah sulitnya petani di Bulukumba mendapatkan pupuk subsidi. Para petani kerap kesulitan memperoleh pupuk pada musim tanam padi, dan meskipun mendapatkannya, harga yang ditawarkan seringkali jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp170.000 per sak. Kondisi ini memperparah beban petani dan menimbulkan kecurigaan adanya mafia pupuk subsidi yang beroperasi tanpa pengawasan ketat.
Ketua Asatu mendesak Pemerintah Kabupaten Bulukumba untuk segera membentuk Tim Satgas khusus guna menindaklanjuti dugaan keberadaan mafia pupuk subsidi dan memastikan terbentuknya agen pupuk subsidi di setiap desa.
Halaman Berita ini : 1 2 Baca Halaman Selanjutnya
Editor : Redaksi Sulawesi Selatan