Makassar, DNID.co.id- Pemerintah Kabupaten Bone terus menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan lingkungan dan transisi energi terbarukan.
Bupati Bone, A. Asman Sulaiman, S.Sos, MM, bersama jajaran pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Plt. Kepala Dinas BKPSDM, Sekretaris Dinas, serta para Kepala Bidang DLH Bone, melaksanakan pertemuan strategis dengan Direktur Utama PT. Semen Tonasa di kantor perwakilan perusahaan tersebut di Makassar. Selasa (13/05/2025).

ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan ini membahas rencana pembangunan pabrik Refuse Derived Fuel (RDF), sebuah teknologi inovatif dalam pengelolaan sampah yang mampu mengubah limbah menjadi bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.
PT. Semen Tonasa menyampaikan kesiapan perusahaan untuk menerima RDF sebagai sumber energi berkelanjutan, sesuai dengan visi dan misi mereka dalam menerapkan prinsip industri hijau serta efisiensi energi.
Teknologi RDF dinilai mampu mengurangi volume sampah secara signifikan serta memberikan kontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, serta tujuan ke-12 tentang Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.
Pembangunan pabrik RDF di Kabupaten Bone dipandang sebagai solusi konkret dalam pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mendukung upaya dekarbonisasi sektor industri, khususnya industri semen.
RDF juga diharapkan mampu menekan emisi karbon yang berdampak positif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Kemitraan antara Pemkab Bone dan PT. Semen Tonasa ini menjadi cerminan sinergi antara sektor publik dan swasta dalam menghadapi tantangan lingkungan dan energi.
Diharapkan, langkah ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas dalam menghadirkan solusi berkelanjutan yang memberi manfaat bagi masyarakat Bone dan daerah sekitarnya.
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Bone, Andi Habibie menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun sistem pengelolaan lingkungan yang terintegrasi dan berkelanjutan.
“Pembangunan pabrik RDF ini tidak hanya soal pengelolaan sampah, tetapi tentang bagaimana kita memanfaatkan limbah sebagai sumber daya. Ini adalah lompatan besar menuju ekonomi sirkular dan masa depan energi bersih di Bone,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar proyek ini dapat berjalan optimal dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat.
“Kami berharap kerja sama dengan PT. Semen Tonasa menjadi awal dari ekosistem baru dalam pengelolaan sampah berbasis teknologi. Peran aktif masyarakat dan komitmen pemerintah sangat dibutuhkan agar Bone bisa menjadi daerah percontohan di Sulsel dalam hal ini,” tuturnya
Penulis : Ricky
Editor : Admin
Sumber Berita : Redaksi Sulsel