Breaking News

Studi Menyebutkan Bahayanya Tambang Nikel Bagi Kesehatan

Minggu, 22 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DNID.co.id – Jakarta. Penambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya menuai sorotan. Daerah yang dikenal sebagai salah satu kawasan konservasi laut terpenting di dunia kini terancam eksploitasi industri.

Akan tetapi, di balik kekhawatiran ekologis, ada bahaya lain yang tak kalah serius, yakni dampak kesehatan akibat paparan logam berat nikel.

Sebuah studi berjudul “Nickel: Human Health and Environmental Toxicology” yang dipublikasikan di National Library of Medicine (NLM) mengungkap sederet risiko medis akibat paparan nikel.

ads

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Risiko tersebut mulai dari gangguan pernapasan, kerusakan ginjal, hingga kanker paru dan perubahan epigenetik yang dapat merusak DNA manusia.

Nikel sendiri merupakan logam transisi yang secara alami terdapat di tanah, air, dan udara. Namun, aktivitas manusia, terutama industri tambang dan manufaktur logam, mempercepat penyebarannya ke lingkungan dalam kadar berbahaya.

Studi menyebutkan, paparan nikel paling umum terjadi melalui tiga jalur, yakni inhalasi partikel udara terutama bagi pekerja tambang dan industri, kontak kulit dengan produk berbahan nikel, dan konsumsi makanan serta air yang terkontaminasi.

Dalam dosis tinggi atau paparan jangka panjang, nikel bersifat toksik dan karsinogenik. Artinya, ia bisa menyebabkan keracunan dan memicu kanker.

Tak hanya itu, para peneliti juga menyebut sejumlah efek kesehatan akibat nikel. Misalnya saja dermatitis kontak yang ditandai dengan ruam dan iritasi kulit.

Nikel juga berdampak pada saluran napas seperti asma, fibrosis paru-paru, kanker paru-paru, hingga masalah kardiovaskular. “Paparan nikel secara terus-menerus dapat menyebabkan stres oksidatif dan disfungsi mitokondria,” tulis studi tersebut.

Mekanisme ini memicu rusaknya sistem energi sel, meningkatnya radikal bebas (ROS), dan pada akhirnya memperbesar risiko kanker serta penyakit degeneratif lainnya.

Lebih mengkhawatirkan lagi, studi ini menunjukkan bahwa paparan nikel dapat mengganggu ekspresi gen tanpa mengubah struktur DNA, suatu proses yang dikenal sebagai perubahan epigenetik. Perubahan ini bisa bersifat permanen dan diwariskan ke generasi berikutnya.

Penulis : Andi AP

Editor : Hasriady

Sumber Berita : Redaksi

Berita Terkait

Acara Pekan Sehat Bawa pesan Persatuan dan Semangat Merah Putih Bersama Rakyat
Komitmen Pertahankan UHC di Tengah Utang, Bupati Bone: Jangan Biarkan Nyawa Menunggu  
Dompet Dhuafa Sulsel Gelar Kegiatan Edukasi Dan Pemeriksaan Kesehatan Di Kab.Sinjai
Gelar Rakor TPPS 2025 , Pemerintah Padang Pariaman Serius Tekan Stunting
Bupati Andi Asman Sulaiman Ajak Warga Ikut CFD dan Cek Kesehatan Gratis
Kegiatan Bhayangkara ke-79 Meriahkan Mapolres Bateng Dengan Semangat Kebersamaan Warga
Kukuhkan DWP Kabupaten, Melani Simon Dorong Sinergi Pemerintah Tangani Anak Stunting
2.655 Anak Ikut Khitanan Massal, PABI Sulselbar: Serentak Digelar di Sulawesi Selatan dan Barat 
Berita ini 39 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 16:02 WITA

Acara Pekan Sehat Bawa pesan Persatuan dan Semangat Merah Putih Bersama Rakyat

Sabtu, 26 Juli 2025 - 10:40 WITA

Komitmen Pertahankan UHC di Tengah Utang, Bupati Bone: Jangan Biarkan Nyawa Menunggu  

Selasa, 22 Juli 2025 - 19:22 WITA

Dompet Dhuafa Sulsel Gelar Kegiatan Edukasi Dan Pemeriksaan Kesehatan Di Kab.Sinjai

Selasa, 15 Juli 2025 - 00:43 WITA

Gelar Rakor TPPS 2025 , Pemerintah Padang Pariaman Serius Tekan Stunting

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:43 WITA

Bupati Andi Asman Sulaiman Ajak Warga Ikut CFD dan Cek Kesehatan Gratis

Jumat, 4 Juli 2025 - 15:34 WITA

Kegiatan Bhayangkara ke-79 Meriahkan Mapolres Bateng Dengan Semangat Kebersamaan Warga

Jumat, 4 Juli 2025 - 14:41 WITA

Kukuhkan DWP Kabupaten, Melani Simon Dorong Sinergi Pemerintah Tangani Anak Stunting

Selasa, 24 Juni 2025 - 11:50 WITA

2.655 Anak Ikut Khitanan Massal, PABI Sulselbar: Serentak Digelar di Sulawesi Selatan dan Barat 

Berita Terbaru

Serba-Serbi

Setelah Ricuh, Pemkab Bone Putuskan Tunda PBB-P2

Rabu, 20 Agu 2025 - 16:08 WITA