DNID.co.id – Jakarta. Polisi mengungkap kasus pembajakan siaran Nex Parabola yang dilakukan tersangka S (53) dan KF (30). Kasus ini terungkap setelah diketahui adanya penyiaran ilegal terhadap sejumlah channel milik PT Mediatama Televisi selaku pemegang hak siar resmi Nex Parabola.
Kanit Unit 5 Subdit 1 Ditreskrimsus, AKP Irrine Kania Defi menjelaskan, kedua tersangka mendistribusikannya ke masyarakat untuk tujuan komersial tanpa izin. Keduanya diketahui merupakan direktur dari dua perusahaan lokal penyedia layanan TV kabel, yakni PT SM dan PT BM.
“Dilakukan penangkapan kepada dua orang pelaku dengan inisial KF dan S sebagai direktur dari PT SM dan PT BM. Ada pun motif tersangka melakukan tindak pidana tersebut adalah untuk mendapatkan keuntungan,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (1/8/25).
Ia menjelaskan, para tersangka menggabungkan beberapa set top box (STB) milik Nex Parabola dan menyambungkannya dengan perangkat tambahan untuk disalurkan secara langsung ke rumah-rumah pelanggan menggunakan kabel. Kemudian, tersangka S dan KF disebut memungut biaya pemasangan kepada para pelanggaran sebesar Rp350 ribu, di mana tarif langganan Rp30 ribu per bulan.
Tersangka S, ujarnya, mendapatkan keuntungan Rp14.300.000 per bulannya. Namun, secara total telah meraup keuntungan Rp85.000.000 selama 6 bulan beraksi.
“Dari hasil tindak pidana tersebut, tersangka S mendapatkan keuntungan sebesar Rp14.300.000 per bulannya dengan total keuntungan Rp85.000.000 selama 6 bulan,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikannya, untuk tersangka KF, disebut mendapatkan keuntungan Rp10.000.000 per bulan dengan total keuntungan mencapai Rp60.000.000.
Penulis : Andi AP
Editor : Hasriady
Sumber Berita : Humas Polda Metro Jaya